Satgas COVID-19 membuka opsi pembukaan Tower 8 di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan. Padahal sudah ada 2 tower lain yang disediakan untuk keperluan itu.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 26 September 2020 - 08:59 WIB
WowKeren - Pemerintah mengalihfungsikan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk merawat pasien positif COVID-19. Namun karena tambahan jumlah pasien, terutama dari kalangan orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan yang tak memiliki tempat untuk isolasi mandiri, pemerintah pun membuka Tower 4 pada Senin (21/9) kemarin lantaran bangunan sebelumnya, yakni Tower 5, sudah terisi sampai 90 persen.
Namun baru 5 hari berlalu, pengelola rupanya berencana membuka Tower 8 untuk merawat pasien OTG Corona. "Sedang kami siapkan lagi (Tower 8) untuk menerima pasien OTG," ujar Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, Sabtu (26/9).
Menurut penjabaran yang Doni sampaikan di Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu, pembukaan tower baru dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Apalagi karena saat ini sebanyak 7 persen kasus baru dialami oleh masyarakat yang tidak pernah keluar rumah.
Artinya klaster keluarga harus diantisipasi, terutama apabila ada pasien COVID-19 yang tak memiliki tempat isolasi sesuai standar protokol kesehatan. Selain itu, jumlah OTG atau pasien COVID-19 bergejala ringan saat ini menurun, terbukti dari laporan yang diterima Doni yakni ada penurunan sebanyak 70 persen jumlah pasien yang masuk di ruang ICU.
Menurut data per Jumat (25/9) kemarin, Tower 4 RSD Wisma Atlet yang baru dibuka selama 5 hari sudah dihuni sebanyak 1.004 orang. Padahal kapasitas yang disediakan mencapai 1.546 orang atau sudah terisi sampai 64,94 persen.
Doni sendiri optimis penambahan fasilitas isolasi mandiri pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet ini bisa menurunkan angka kasus aktif di Jakarta. Sebab hampir 100 persen OTG dan pasien bergejala ringan di RSD Wisma Atlet sembuh total.
"Hampir seratus persen pasien-pasien yang bergejala ringan itu sembuh total," tutur Doni, dilansir dari Republika. "Jadi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh tim gabungan dari kementerian kesehatan dan didukung oleh TNI dan lembaga lainnya termasuk organisasi profesi ini satu hal yang bagus sekali."
(wk/elva)
