Heboh Prediksi Gelombang Tinggi di Selatan Jawa, 3 Alat Deteksi Dini Tsunami di Banten Rusak
AFP/Adek Berry
Nasional

Banten merupakan wilayah yang pernah diterjang tsunami hebat pada 2018 lalu akibat longsoran dinding Gunung Anak Krakatau. Gempa juga kerap terjadi di wilayah ini meski tak memicu tsunami

WowKeren - Hasil riset yang dilakukan oleh peneliti dari Institut Teknologi Bandung membuat prediksi tsunami setinggi 20 meter di selatan Jawa ramai menjadi pembicaraan. Hal ini membuat Indonesia harus lebih waspada terhadap potensi bencana.

Namun sayangnya, tiga alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini bencana tsunami di perairan Banten semuanya rusak. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banten Nana Suryana mengatakan pihaknya sudah bersurat mengenai hal ini kepada BMKG.

"EWS yang dibangun BMKG, Minggu kemarin kita cek, ternyata belum berfungsi dengan maksimal," kata Nana dilansir dari CNN Indonesia, Senin (28/9). "Dan kita berkirim surat agar di tangani. Ada tiga yang tidak berfungsi, Pasauran, Panimbang, Labuan juga tidak berfungsi."

Sementara itu untuk alat pendeteksi gempa sudah terpasang di hampir semua kabupaten dan kota Banten. Nana menuturkan jika untuk pendeteksi gempa seharusnya masih berfungsi dengan baik.


"Ada juga deteksi gempa hampir di semua kabupaten dan kota di Banten, tapi itu untuk deteksi kegempaan," ujar Nana. "Karena baru dipasang, harusnya masih berfungsi."

Sebelumnya terkait prediksi tsunami setinggi 20 meter di bagian selatan Pulau Jawa, BMKG mengimbau agar masyarakat tak panik. Namun, justru harus memicu upaya mitigasi atas risiko bencana alam gempa dan tsunami.

Banten merupakan wilayah yang pernah diterjang tsunami hebat pada 2018 lalu. Tsunami ini disebabkan karena longsoran dinding Gunung Anak Krakatau setelah erupsi. Gempa juga kerap terjadi di wilayah ini meski tak memicu tsunami.

Saat ini, belum semua wilayah di pesisir Banten yang sudah dipasangi EWS untuk memantau ketinggian air laut. Sedangkan untuk shelter tsunami sendiri baru ada satu. "Baru ada satu shelter di Labuan itu. Sudah kita sampaikan ke (pemerintah) pusat, agar di Tanjung Lesung itu dibangun (shelter tsunami)," ujar Nana.

Untuk memperbanyak jumlah shelter tsunami, BPBD Banten juga meminta swasta untuk membangunnya. "Kita juga sudah sampaikan ke swasta, agar membuat bangunan bisa jadi tempat perlindungan dan hari biasa juga bisa digunakan," ujar Nana.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru