Menkes Terawan Dianggap Gagap Hadapi Corona, Malah Dapat Tugas Baru dari Ignasius Jonan
Nasional

Eks Menteri ESDM Ignasius Jonan mendadak memberikan tugas baru kepada Menkes Terawan Agus Putranto yang saat ini masih menjadi sorotan karena penanganan pandemi COVID-19. Tugas apakah itu?

WowKeren - Kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam menghadapi pandemi COVID-19 terus menjadi sorotan publik. Banyak yang menilai sang menteri kurang maksimal dalam bekerja, dan penilaian itu kian parah usai Terawan mendadak "menghilang" beberapa waktu belakangan.

Di tengah situasi itu, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan mendadak memberikan "tugas baru" kepada Terawan. Jonan yang kini menjabat sebagai Komisaris Unilever Indonesia itu menilai Terawan serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya bertanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat soal BBM ramah lingkungan.

Sebab Jonan menilai tupoksi Kementerian ESDM adalah untuk merealisasikan BBM ramah lingkungan di lapangan. Sedangkan untuk kampanye dan edukasi penggunaannya adalah tugas Kemenkes dan KemenLHK.

"Yang harus kampanye adalah Menteri Kesehatan dan Menteri Lingkungan Hidup," tegas Jonan, dilansir dari Antara pada Rabu (30/9). "Atau dua kementerian ini yang harus kampanye bagaimana menggunakan bahan bakar lebih eco friendly, bukan menteri ESDM."


Jonan membahas hal ini menyusul upaya pemerintah Indonesia untuk perlahan-lahan mengenalkan BBM ramah lingkungan kepada masyarakat. Sebab sampai saat ini Indonesia masih bertahan menggunakan BBM dengan nilai oktan (RON) 90 ke bawah, seperti Premium (88) dan Pertalite (90).

Total hanya 7 negara yang bersikeras menggunakan BBM dengan RON 90, yakni Kolombia, Mesir, Ukraina, Mongolia, Uzbekistan, dan Bangladesh. Padahal pemakaian BBM seperti ini sangat meningkatkan kadar polusi udara.

Oleh karena itu, Jonan pun mendorong produksi dan penggunaan BBM dari energi terbarukan seperti biodiesel lewat program B30. Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini menilai BBM energi terbarukan seperti etanol dan biofuel masih akan dipakai hingga setidaknya 50 tahun ke depan, sebelum beralih ke kendaraan listrik.

"Kendaraan listrik tidak akan menjadi dominasi menurut saya, sampai dengan 50 tahun lagi," terang Jonan. "Pasti kendaraan-kendaraan yang menggunakan bahan bakar likuid yang masih jalan, makanya itu dibutuhkan biodiesel."

Pertamina sendiri berencana untuk menghapus Premium dan Pertalite dari SPBU. Namun rencana ini disebut masih digodok mempertimbangkan kondisi masyarakat Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait