Ini Langkah Pemerintah Usut Kasus Penembakan Pendeta di Papua
Kemenko Polhukam
Nasional

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah siasat untuk mengusut kasus penembakan KKSB yang menghilangkan nyawa Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua.

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah berjanji untuk menyelidiki kasus penembakan seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani dari Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII). Bahkan tim investigasi pun dibentuk untuk menjawab kritikan yang menyebut pemerintah bungkam dan tidak peduli dengan kasus tersebut.

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan polisi dan tim investigasi gabungan akan bekerja sama untuk mengusut kasus penembakan di Intan Jaya, Papua. Ia menegaskan bahwa kasus yang menewaskan anggota TNI, satu warga sipil, dan Pendeta Yeremia Zanambani harus diusut secara profesional sesuai dengan ketentuan hukum.

"Satu penegakan hukum, proses yang dilakukan oleh polisi upaya untuk mengungkap kasus ini akan terus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujar Mahfud dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/10). "Jadi polisi diperintahkan terus mengungkap kasus ini secara profesional sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku."

Sejalan dengan polisi mengusut kasus ini, Mahfud menyebut pemerintah juga melakukan penyelidikan melalui tim investigasi gabungan. Berbagai elemen masyarakat akan dilibatkan.

"Kedua pemerintah akan membentuk tim investigasi gabungan yang bisa lebih objektif menggali ini agar tidak menimbulkan kontroversi yang nanti selain akan melibatkan pejabat-pejabat terkait yang terbatas juga akan melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan akademisi yang akan segera dibentuk dalam waktu singkat ini," jelasnya.


Lebih lanjut, Mahfud mengatakan jika temuan dari tim investigasi ini nantinya akan dilaporkan langsung kepada Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, ia meminta agar media memberikan informasi yang objektif.

"Untuk menggali fakta-fakta dan melaporkan kepada Presiden melalui Menko Polhukam sesuai dengan disposisi yang saya terima dari Istana," tuturnya. "Untuk itu, Saudara sekalian, tolong media juga bisa menyebarkan informasi ini secara objektif."

Seperti yang diketahui, Pendeta Yeremia Zanambani meninggal dunia akibat ditembak oleh anggota KKSB di Hitadipa, Papua. TNI menyebut tindakan KKSB itu dimaksudkan untuk mencari perhatian menjelang Sidang Utama PBB.

Kapen Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan para anggota KKSB itu telah menyebar fitnah bahwa TNI telah melakukan penembakan. Padahal faktanya penembakan tersebut dilakukan oleh KKSB.

"Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," ujar Suriastawa dalam keterangan tertulis, Minggu (20/9). "Dan inilah yang saya khawatirkan, bahwa rangkaian kejadian beberapa hari ini adalah setting-an mereka yang kemudian diputarbalikkan bahwa TNI menembak pendeta. Harapan mereka, kejadian ini jadi bahan di Sidang Umum PBB. Saya tegaskan, bahwa ini semua fitnah keji dari KKSB."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru