Kini, Filipina menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Namun, Indonesia berpotensi menyalip Filipina dan kembali menyandang 'gelar' tersebut.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:08 WIB
WowKeren - Indonesia sempat menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona (COVID-19) tertinggi di Asia Tenggara pada pertengahan bulan Juni 2020 lalu. Kala itu, jumlah kasus COVID-19 Indonesia berada di angka 40.000.
Kini, Filipina menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Namun, Indonesia berpotensi menyalip Filipina dan kembali menyandang gelar tersebut.
Per Selasa (13/10), selisih jumlah infeksi COVID-19 Indonesia dengan Filipina hanya tinggal 4.091 kasus. Filipina juga mencatatkan kasus COVID-19 harian kurang dari 2.000 untuk pertama kalinya sejak 22 September 2020.
Departemen Kesehatan Filipina melaporkan 1.990 kasus COVID-19 baru pada Selasa (13/10), sehingga totalnya kini mencapai 344.713 kasus. Adapun Filipina mencatatkan rekor kasus COVID-19 harian pada 10 Agustus 2020 lalu yang mencapai 6.725 kasus.
Sementara itu, Indonesia sempat mencatat rata-rata 4.000 kasus COVID-19 per hari sejak 20 September 2020 lalu. Namun angka tersebut mulai menurun menjadi rata-rata 3.000 kasus per hari sejak 12 Oktober 2020 lalu.
Melansir situs covid19.go.id, Indonesia melaporkan 3.906 infeksi baru pada Selasa (13/10). Dengan demikian, total kasus COVID-19 di Tanah Air kini mencapai 340.622 pasien.
Dengan begitu, laju kasus COVID-19 harian yang rata-rata berada di angka 4.000 lebih besar dibanding Filipina yang hanya mencatat rata-rata 2.000 kasus per hari. Jika tidak ada perubahan laju penularan COVID-19 di kedua negara ini, maka Indonesia berpotensi kembali menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara.
Di sisi lain, Satgas COVID-19 Indonesia kini tengah mewaspadai munculnya klaster demo. Diketahui, pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja menimbulkan berbagai gelombang penolakan dari masyarakat.
Menurut Satgas COVID-19, ratusan peserta demo di seluruh Indonesia dinyatakan reaktif corona. Juru Bicara sekaligus Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkap kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus di dalam negeri dalam 2-3 minggu ke depan.
"Ini merupakan contoh gunung es, dari hasil pemeriksaan yang contoh kecil, virus ini bisa menyebar dengan cepat dan luas," jelas Wiku, Selasa (13/10). "Angka ini akan meningkat 2-3 minggu ke depan, karena peluang penularan COVID-19 dari demonstran satu ke demonstran lainnya."
(wk/Bert)