Kemenkeu RI Ngaku Tak Khawatir dengan Urusan Utang, Ini Alasannya
Unsplash/Roman Synkevych
Nasional

Indonesia masuk ke 10 besar negara berpendapatan kecil menengah dengan nilai utang luar negeri terbesar di dunia. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pun menganalogikan utang negara sebagai utang rumah tangga.

WowKeren - Indonesia berada di urutan ke-7 dalam daftar negara berpendapatan kecil-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia. Hal ini berdasarkan laporan International Debt Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional yang dirilis Bank Dunia.

Namun demikian, Kementerian Keuangan RI rupanya memiliki pandangan lain mengenai utang. Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, utang memiliki banyak manfaat untuk negara, salah satunya adalah meningkatkan daya beli.

"Kita enggak khawatir dengan urusan utang. Karena utang kalau dikelola dengan baik itu pasti hasilnya baik," jelas Suahasil dalam webinar pada Sabtu (17/10). "Utang memberikan tambahan daya beli."

Lebih lanjut, Suahasil menganalogikan utang negara sebagai utang yang biasanya dimiliki rumah tangga. Ia menyebut bahwa sebuah keluarga biasanya tidak akan bisa membeli rumah jika hanya mengandalkan penghasilan.

Sebuah rumah baru dapat dibeli karena keluarga tersebut mengambil utang. Sama halnya dengan utang negara, banyak infrastruktur yang kini bisa dibangun berkat utang tersebut.


"Karena utang memberikan kita kemampuan tambahan daya beli sekarang. Harusnya belum bisa bangun jembatan, bisa bangun jembatan sekarang," tutur Suahasil. "Harusnya belum punya jalan tol, kita punya jalan tol sekarang. Ini benar di tingkat negara dan benar di tingkat individu."

Ia juga mengungkapkan bahwa utang juga digunakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tengah pandemi virus corona (COVID-19) ini. Selain itu, utang juga digunakan untuk sejumlah program perlindungan sosial dan mendukung keberlangsungan UMKM.

Oleh sebab itu, Suahasil menilai bahwa pemerintah Indonesia telah berutang dengan baik. Pasalnya, utang tersebut digunakan untuk kegiatan yang produktif.

"Menurut saya sangat justify," pungkas Suahasil. "Itu akan kita pertanggungjawabkan dalam seluruh laporan."

Sebelumnya, Kemenkeu telah memberikan tanggapan soal Indonesia yang masuk dalam 10 besar negara berpendapatan kecil menengah dengan nilai utang luar negeri terbesar di dunia. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari, laporan itu tidak menyertakan negara-negara maju dalam daftarnya sehingga Indonesia masuk dalam golongan 10 besar negara dengan utang luar negeri terbesar.

Padahal bila menyoroti negara- negara lain, proporsi utang Indonesia masih jauh di bawah Tiongkok misalnya yang mencapai USD 2,1 triliun. Rahayu juga memastikan bahwa utang luar negeri Indonesia didominasi utang jangka panjang dengan pangsa 88,8 persen total.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait