Indonesia Tolak Permintaan AS Untuk Jadi Tempat Singgah Pesawat Mata-Mata
Nasional

Pejabat AS disebut telah melakukan sejumlah pendekatan 'tingkat tinggi' kepada Menhan Prabowo dan Menlu Retno pada Juli hingga Agustus 2020 lalu. Namun Presiden Jokowi tegas menolak permintaan pejabat AS tersebut.

WowKeren - Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Indonesia menolak proposal Amerika Serikat dalam mengizinkan pesawat mata-mata P-8 Poseidon untuk mendarat dan mengisi bahan bakar di Tanah Air. Hal ini diungkapkan oleh empat pejabat senior Indonesia yang mengetahui persoalan ini.

Menurut pejabat Indonesia tersebut, pejabat AS telah melakukan sejumlah pendekatan "tingkat tinggi" kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Juli hingga Agustus 2020 lalu. Namun Presiden Joko Widodo tegas menolak permintaan pejabat AS tersebut.

Meski demikian, baik Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Pertahanan RI masih belum mengomentari isu tersebut. Menurut pejabat yang diwawancarai Reuters tersebut, permintaan AS untuk mengizinkan pesawat mata- matanya singgah di Tanah Air mengejutkan pemerintah Indonesia.

Pasalnya, Indonesia menjunjung kebijakan luar negeri bebas aktif yang netral. Indonesia tak pernah mengizinkan militer asing untuk beroperasi di Tanah Air. Adapun permintaan tersebut juga datang saat AS dan Tiongkok meningkatkan persaingan mereka untuk mendapat pengaruh di Asia Tenggara.


Sementara itu, pesawat P-8 Poseidon tersebut memainkan peran sentral dalam mengawasi aktivitas militer Tiongkok di Laut China Selatan. Sedangkan Indonesia, meski tidak memiliki masalah tumpang tindih dengan Tiongkok, sempat beberapa kali mengusir nelayan dan kapal penjaga pantai Negeri Tirai Bambu yang masuk ke wilayah Natuna.

Terlepas dari hal tersebut, Indonesia kini juga menjalin hubungan ekonomi dan investasi dengan Tiongkok. Oleh sebab itu, Indonesia tak mau berpihak di dalam konflik antara Tiongkok dengan AS.

"Kami tidak ingin terjebak dalam persaingan ini," jelas Menlu Retno dalam wawancara pada awal September 2020 lalu. "Indonesia ingin menunjukkan bahwa kami siap menjadi partner Anda."

Di sisi lain, analis militer menyatakan bahwa AS baru-baru ini telah menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia untuk mengoperasikan penerbangan P-8 di atas Laut Cina Selatan. Sementara itu, Tiongkok telah meningkatkan latihan militer tahun ini.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait