Warga Indonesia Lebih Patuh Pakai Masker Ketimbang Jaga Jarak
Nasional

Hal ini tampak dalam data terbaru aplikasi monitoring Perubahan Perilaku milik Satgas Penanganan COVID-19. Berdasarkan data aplikasi tersebut, Bali menjadi provinsi dengan tingkat kepatuhan memakai masker dan jaga jarak tertinggi.

WowKeren - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 memantau 21 juta orang Indonesia melalui aplikasi monitoring Perubahan Perilaku. Hal ini disampaikan oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B Harmadi dalam webinar pada Selasa (10/11).

Salah satu fungsi aplikasi tersebut adalah untuk memantau tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di masyarakat. Sonny pun mengungkapkan bahwa dalam data sepekan terakhir, tampak tingkat kepatuhan memakai masker lebih tinggi dibandingkan kepatuhan menjaga jarak.

"Ini data selama seminggu terakhir berarti dari Selasa minggu lalu," ungkap Sonny. "Ini ternyata yang memakai masker se-Indonesia hampir 85 persen rata-rata. Kemudian yang mampu menjaga jarak hanya 80,73 persen."

Daerah yang memiliki tingkat kepatuhan memakai masker paling tinggi adalah provinsi Bali yang mencapai 96,35 persen. Kemudian yang paling rendah adalah provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan angka kepatuhan 58,47 persen.


Kemudian daerah yang memiliki tingkat kepatuhan menjaga jarak paling tinggi lagi-lagi dipegang oleh provinsi Bali dengan angka 91,81 persen. Daerah dengan kepatuhan terendah juga kembali dipegang oleh Bangka Belitung dengan angka 57,19 persen.

Menurut Sonny, tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak yang tinggi di Bali berdampak pada turunnya kasus COVID-19 di Pulau Dewata tersebut. "Dampaknya juga kepatuhan mereka ya sangat tinggi, dan konsisten selalu lebih tinggi. Dan dampaknya sekarang juga kasusnya di Bali turun cukup drastis," jelas Sonny.

Lebih lanjut, Sonny juga mengungkapkan hasil temuan Survei Perubahan Perilaku Dampak COVID-19 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan survei tersebut, 17 persen responden BPS merasa yakin tidak akan tertular COVID-19. Berdasarkan provinsi tempat tinggalnya, responden dengan persepsi tak mungkin tertular COVID-19 tersebut rupanya paling banyak berada di Indonesia Timur.

"Justru bahaya, kalau dia yakin maka dia tidak perlu patuh terhadap protokol kesehatan," pungkas Sonny. "Kalau dia tidak patuh, dia berisiko tertular dan dia berisiko menularkan. Intinya seperti itu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait