Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa pihaknya berharap penjemputan Habib Rizieq merupakan kejadian terakhir yang menimbulkan kerumunan besar.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 13 November 2020 - 13:13 WIB
WowKeren - Kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq pada Selasa (10/11) menimbulkan kerumunan para pendukung yang menjemputnya. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 lantas memberikan tanggapannya terkait hal ini.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa pihaknya berharap penjemputan Habib Rizieq merupakan kejadian terakhir yang menimbulkan kerumunan besar. Pasalnya, kerumunan massa berpotensi pada penularan COVID-19.
"Jadi kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi pada potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," jawab Wiku kala dimintai tanggapan mengenai kerumunan pendukung Habib Rizieq, Kamis (12/11). "Jangan egois, kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun maka kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini."
Lebih lanjut, Wiku mengingatkan bahwa Satgas COVID-19 dibentuk untuk melakukan penanganan dan pengawasan terhadap protokol kesehatan di tengah masyarakat. Wiku pun meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kita harus bisa menjalankan peran masing-masing untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," jelas Wiku. "Kerumunan akan menyulitkan kita untuk bisa jaga jarak, ditambah jika kita tidak menggunakan masker akan meningkatkan risiko penularan yang lebih besar lagi."
Oleh sebab itu, Wiku meminta agar masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 setelah berada di tengah kerumunan untuk memeriksakan diri. Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat yang tidak memakai masker atau mengabaikan protokol kesehatan dapat membahayakan orang lain dan diri sendiri.
"Kelalaian atau pun ketidakpedulian terhadap kondisi dan protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa manusia, tidak hanya diri kita, namun keluarga di rumah, juga orang yang berada di sekitar kita, antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan," pungkas Wiku. "Oleh karena itu kami meminta untuk masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan status kesehatannya."
(wk/Bert)