Gaduh Wacana RUU Minol, Gubernur Bali Yakin Tak Akan Disahkan
Instagram/pemprov_bali
Nasional

Di Bali sendiri, bukan hal yang sulit untuk menjumpai warung yang menjual arak. Bali bahkan memiliki koperasi yang membantu petani memasarkan dan mengembangkan usaha arak.

WowKeren - Gubernur Bali I Wayan Koster buka suara soal ramai usulan RUU Minuman Beralkohol. Ia menilai jika aturan ini masih memiliki jalan yang panjang sebelum bisa disahkan.

Hal itu disampaikan olehnya usai penerimaan insentif UMKM dari Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki di Kantor Gubernur Bali, Sabtu (14/11). "Belum, masih jauh, waktu masih panjang," ujarnya.

Tak hanya itu, ia bahkan yakin jika aturan ini tidak akan disahkan ke depannya. "Enggak akan jadi itu," kata Koster yang juga pernah menjadi anggota DPR.

Sementara itu di Bali sendiri, bukan hal yang sulit untuk menjumpai warung yang menjual arak. Bali bahkan memiliki koperasi yang membantu petani memasarkan dan mengembangkan usaha arak.


Usulan terkait RUU ini memang tengah hangat diperbincangkan. Tak sedikit pihak yang mengkritik usulan tersebut. Terutama bagi sektor wisata, jika benar wacana ini akan diberlakukan maka akan dapat memberikan dampak yang buruk.

Tak menutup kemungkinan pemberlakuan aturan ini justru akan berpotensi melahirkan pasar gelap. Pasar ini muncul karena warga kesulitan mengakses minuman beralkohol. Disampaikan oleh Ketua Asosiasi Distributor Minuman Beralkohol (ADMA) Golongan A Bali, Frendy Karmana, larangan ini tak serta merta akan membuat minol hilang.

"Menurut saya kalau dilarang justru akan banyak black market," kata dia seperti dilansir Kumparan. "Pasar gelap. Alkohol tidak akan bisa hilang."

Tak cukup sampai di situ, dampak pelarangan alkohol juga bukan tidak mungkin akan membuat masyarakat yang menginginkannya menjadi nekat dengan meraciknya sendiri. Jika sudah seperti ini maka justru akan membahayakan nyawa.

Jika larangan minol benar akan diterapkan, maka akan sangat mengancam usaha minol di Bali. Sebab di sana, 70 persen pedagang minol golongan A (bir) di Bali adalah pengecer. Frendy berharap pemerintah lebih menekankan edukasi alih-alih melarang.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait