Tenaga Ahli KSP Donny Gahral Adian ikut membuka suara terkait penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK pada Rabu (25/11) dini hari.
- Elvariza Opita
- Rabu, 25 November 2020 - 14:26 WIB
WowKeren - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo masih menjadi bahasan panas pada Rabu (25/11) hari ini. Namun sampai saat ini belum ada informasi detail dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penangkapan tersebut.
Karena itulah Istana Kepresidenan pun enggan memberikan banyak komentar soal penangkapan Edhy. "Arahan pimpinan menunggu perkembangan di KPK seperti apa," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adian, Rabu (25/11).
Menurut Donny, pihaknya baru akan memberi komentar ketika KPK sudah menetapkan status hukum terhadap sang menteri. Pasalnya hingga kini KPK belum menetapkan status hukum terhadap Edhy karena masih dalam pemeriksaan intensif.
"Setelah jelas status dari KPK seperti apa, baru kira berkomentar," terang Donny, dilansir dari MedCom. "Ini kan masih pemeriksaan."
Tak hanya Donny yang bungkam, beberapa punggawa Presiden Joko Widodo juga masih belum memberi komentar. Seperti Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sebagai informasi, Edhy diciduk pihak KPK di Bandara Soekarno Hatta pada Rabu sekitar pukul 01.23 WIB. Edhy kala itu baru pulang dari Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat usai melakukan kunjungan kerja bersama beberapa pejabat KKP dan istrinya, anggota DPR RI Iis Rosita Dewi.
"Tadi pagi (ditangkap) jam 1.23 di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta)," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi, dilansir dari Kumparan. "Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan."
Terkait dengan kasus yang menjerat Edhy pun tak diungkap secara detail oleh Ghufron. Hanya saja, disebutkan Ghufron, penangkapan Edhy ini terkait dengan dugaan korupsi dalam ekspor benur atau benih lobster yang memang baru diizinkan kembali di era kepemimpinannya saat ini.
Belum banyak fakta yang bisa diungkap dari operasi penangkapan ini. Hanya saja diungkap sosok penyidik senior KPK, Novel Baswedan, berada di antara petugas yang ikut menciduk Edhy.
(wk/elva)
