Diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap saat ia baru tiba dari Amerika Serikat pada Rabu (25/11) dini hari. Kala itu, Edhy sedang bersama dengan istrinya dan beberapa rombongan lain.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 25 November 2020 - 14:21 WIB
WowKeren - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo terciduk dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11) dini hari ini. Penyidik senior KPK Novel Baswedan disebut memimpin penangkapan Edhy.
"Sesampainya di KPK (Edhy) langsung diperiksa," jelas seorang sumber internal KPK menjelaskan penangkapan tersebut, dilansir CNN Indonesia. "Di dalam Gedung KPK sendiri terlihat ada Novel Baswedan penyidik senior KPK, salah satu yang memimpin kegiatan itu."
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango telah membenarkan penangkapan terhadap Edhy. "Benar kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," tutur Nawawi dilansir CNN Indonesia.
Diketahui, Edhy ditangkap saat ia baru tiba dari Amerika Serikat. Kala itu, Edhy sedang bersama dengan istrinya dan beberapa rombongan lain.
Status Edhy saat ini masih terperiksa dan status hukumnya akan diumumkan KPK lewat konferensi pers. Sesuai ketentuan yang berlaku, status hukum atas para pejabat yang ditangkap ini akan ditetapkan dalam waktu maksimal 24 jam.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebutkan bahwa penangkapan Edhy ini terkait dengan dugaan korupsi dalam ekspor benur atau benih lobster yang memang baru diizinkan kembali di era kepemimpinannya saat ini. Namun Ghufron tidak mengungkapkan secara detail mengenai kasus tersebut.
Di sisi lain, kabar penangkapan Edhy ini juga menjadi topik panas yang dibicarakan oleh masyarakat di media sosial. Bahkan sejumlah kata kunci terkait penangkapan Edhy Prabowo tersebut menjadi trending topic Indonesia di Twitter.
Terkait hal ini, banyak dari netizen yang meminta Susi Pudjiastuti agar kembali menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebagai informasi, ekspor benih lobster dilarang kala Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri KP.
(wk/Bert)
