Respons Menohok PDIP Usai Didesak PA 212 Untuk Bubar: Kami Legal
Nasional

Persaudaraan Alumni (PA) 212 baru saja mendesak agar PDIP dibubarkan usai mendengar komentar Megawati. Mendengar itu, pihak PDIP pun langsung memberikan balasan yang menohok.

WowKeren - Persaudaraan Alumni (PA) 212 telah meminta agar PDIP dibubarkan. Desakan ini muncul setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkomentar agar sejarah 1965 diluruskan. Permintaan pembubaran dari PA 212 itu pun langsung mendapatkan balasan menohok dari pihak PDIP.

Politikus PDIP Trimedya Pandjaitan menilai permintaan Megawati itu logis. Pasalnya, masa orde baru dinilai memiliki bagian sejarah yang sudah dimanipulasi. Salah satunya adalah peran Presiden RI pertama, Soekarno sebagai proklamator dinilai dikerdilkan.

"Apa yang disampaikan Bu Mega itu kan logis. Itu menurut Ibu yang sebagai darah daging Bung Karno itu minta diluruskan, dan itu sebagai sesuatu yang fair," kata Trimedya seperti dilansir dari Detik, Rabu (25/11). "Toh juga di dalam buku-buku sejarah zaman saya SD dulu kan juga jelas bagaimana peran Bung Karno dalam membangun negara ini. Tapi kan pada saat era Soeharto banyak yang dimanipulasi."

Trimedya juga turut memberi balasan menohok pada PA 212 yang seolah ingin melihat PDIP dibubarkan. Ia pun menegaskan jika PDIP merupakan partai yang memiliki legalitas. Bahkan, sepak terjang partai ini dalam menghasilkan pemimpin bangsa telah terbukti berhasil. Sebut saja Megawati dan Presiden Joko Widodo yang menjadi Presiden RI. Keduanya diketahui merupakan kader PDIP.


"Kalau katanya bubarkan PDIP ya apa dosanya PDIP? PDIP partai yang legal, didirikan legal. Aktanya ada, pendirinya ada," tegas Trimedya. "Bagi kami, yang kami harus ikuti adalah aturan hukum di negara ini. Jadi kalau itu nggak ada dasarnya."

"Tapi bagi kami semakin kami dibuat isu seperti itu ya alhamdulillah kami semakin solid, dan buktinya kami bisa menang 2 kali pemilu," sambungnya. "Setelah Soeharto lengser mungkin nggak ada parpol yang menang 2 kali pemilu. Itu membuktikan bahwa rakyat kita ini kan nggak bodoh. Kalau dianggap kita ada anasir PKI segala macam, nggak mungkin dong mereka mau milih PDIP."

Pendapat serupa juga diutarakan oleh Politikus PDIP lainnya, Masinton Pasaribu. Ia mengatakan pelurusan sejarah sangat penting untuk generasi bangsa. Apalagi, sejarah saat ini masih terdistorsi era Orde Baru. Ia turut menyebut pihak yang tak setuju dengan usul Megawati karena faktor minim wawasan.

"Adapun orang yang bereaksi terhadap keinginan kita atau Ibu Megawati yang meminta negara melalui Kementerian Pendidikan untuk melakukan pelurusan sejarah," tegas Masinton. "Menurut saya orang yang bereaksi tersebut minim wawasan dan pengetahuan tentang sejarah."

"Di sinilah pentingnya bahwa pelurusan sejarah ini bukan untuk mengkultuskan seseorang," sambungnya. "Tetapi ingin sejarah itu dicatatkan dalam tinta Merah Putih dan generasi bangsa kita ke depan mengetahui persis tentang proses dan rangkaian peristiwa dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait