Kelanjutan Pengembangan Vaksin Merah Putih: Diujikan ke Hewan Bulan Depan
Nasional

Menristek/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan ada 3 bibit vaksin COVID-19 Merah Putih akan melalui pra uji klinis pada hewan akhir tahun 2020.

WowKeren - Pemerintah hingga saat ini masih terus berupaya untuk mengembangkan vaksin Merah Putih untuk menekan penyebaran COVID-19. Kementerian Risek dan Teknoklogi (Kemenristek) menyebut bahwa uji klinis pada hewan akan dilakukan bulan Desember.

Menristek/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, bahwa saat ini 6 lembaga pengembangan vaksin tengah berupaya menyelesaikan bibit vaksin. Di mana sebelum menyampaikan bibit tersebut harus melalui uji pra klinis.

"Jadi sebelum menyampaikan bibit vaksin kita harus melakukan uji pra klinis pada hewan," ujar Bambang dilansir Detikcom, Sabtu (28/11). Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga untuk merampungkannya.

"Dari 6 ini ada 3 yang berpotensi paling cepat, dilihat dari time table yang mereka sudah sampaikan kepada kami," katanya. "Ketiganya adalah Eijkman, UI (Universitas Indonesia) dan UNAIR (Universitas Airlangga). Nah rencananya bulan Desember ini mereka akan persiapan dan mungkin memulai uji (pra) klinis pada hewan."

Baru setelahnya mereka akan melakukan uji klinis ke manusia. "Setelah itu harus mulai dilakukan uji klinis tiga tahap kepada manusia. Yang kemudian membutuhkan izin dari BPOM untuk vaksinasi," terangnya.


Ia menambahkan jika bibit vaksin ini bisa dihasilkan tahun depan. "Sehingga targetnya dari mereka bertiga, sekitar triwulan 1 tahun depan itu sudah bisa menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma," ujarnya.

Terkait peruntukkan vaksin Merah Putih, Bambang mengaku akan mengutamakan rakyat Indonesia. Mengingat, vaksin tersebut akan diberikan kepada 180 juta masyarakat Indonesia.

"Vaksin Merah putih kita utamakan dulu untuk kebutuhan dalam negeri. Mengingat kebutuhan dalam negeri itu relatif cukup besar," imbuhnya. "Dengan menggunakan rumus kekebalan massal atau herd imunity dua pertiga jumlah penduduk maka dibutuhkan kira-kira 180 juta orang yang harus divaksinasi."

Pasalnya, jika setiap orang membutuhkan dua dosis maka kebutuhan vaksin Merah Putih mencapai 360 juta dosis. Terlebih jika nantinya didapati ada vaksinasi lanjutan.

"Dan apabila dibutuhkan dua dosis perorang bisa dibutuhkan sampai 360 juta," tuturnya. "Kita juga harus mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya pada periode setelahnya dan juga adanya buster."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru