PSBB Dinilai Tak Lagi Relevan Tekan Penyebaran COVID-19, Epidemiolog Sarankan Ini
Instagram
Nasional

Di Ibu Kota misalnya, PSBB telah berulang kali diterapkan. Alih-alih menekan angka penyebaran virus, kasus COVID-19 di Jakarta rupanya masih tetap tinggi.

WowKeren - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi salah satu alternatif pemerintah untuk menekan laju penularan virus corona. Namun kekinian, cara itu tak lagi dipandang efektif.

Seperti yang dikemukakan oleh Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane. Ia menyarankan agar PSBB tak lagi dilakukan untuk menangani pandemi COVID-19. Ia menyarankan karantina dalam lingkup yang lebih sempit.

"PSBB ini kan karantina wilayah dalam daerah yang luas," ujar Masdalina, dilansir Kompas, Kamis (3/12). "Ini tidak efektif. Sebaiknya mulailah karantina rumah."

Ia kemudian mencontohkan DKI Jakarta yang telah memberlakukan PSBB. Di Ibu Kota, PSBB telah berulang kali diterapkan. Alih-alih menekan angka penyebaran virus, kasus COVID-19 di Jakarta rupanya masih tetap tinggi.


Lebih jauh, ia menduga tidak efektifnya penerapan PSBB di Jakarta tak lepas dari sifat masyarakat yang sudah bosan untuk menerapkan protokol kesehatan. Oleh sebab itu ia menyarankan karantina dalam arti sempit.

"Misalnya di satu RT ada tiga rumah yang penghuninya positif COVID-19, maka yang dikarantina satu RT itu saja," ucapnya. Selama yang bersangkutan menjalani karantina, masyarakat bisa membantu menyediakan keperluan sehari-hari.

Hal ini menurutnya jauh lebih efektif. Sebab, warga yang positif COVID-19 tidak melakukan mobilitas alias berdiam diri di tempat. Sehingga bisa menekan angka penularan. "Dengan begitu karantina akan berlangsung maksimal karena warga (positif atau kontak erat) tetap di tempat," ucap Masdalina.

Ia menyoroti penerapan PSBB yang kurang konsisten. Di satu sisi, pemerintah setempat menerapkan PSBB namun di sisi lain hotel dan bioskop juga dibuka.

"Inti dari pengetatan wilayah atau karantina adalah pembatasan mobilitas dan aktivitas warga, tapi harus benar implementasinya," jelas Masdalina dilansir CNN Indonesia. "Tapi jadi ambigu ketika PSBB diberlakukan bioskop dibuka, hotel tempat wisata hiburan malam juga dibuka."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru