Aplikasi Ini Bisa Cek Siapa Penerima Vaksin, Namun Jadi Pro-Kontra Karena Minta Data
Nasional

Masyarakat bisa mengecek aplikasi ini apakah namanya masuk dalam daftar penerima vaksin corona atau tidak. Meski memudahkan, namun aplikasi itu dinilai rawan data bocor.

WowKeren - Pemerintah Indonesia mulai mendistribusikan vaksin virus corona ke 34 provinsi Tanah Air. Masyarakat juga sudah bisa mengecek apakah namanya masuk dalam daftar penerima vaksin pertama atau tidak melalui situs PeduliLindungi. Hal ini diungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Aplikasi itu merupakan hasil kerja sama Kominfo bersama dengan Telkom. Namun, aplikasi tersebut saat ini justru tengah menjadi sorotan masyarakat. Penyebabnya, banyak warga melaporkan aplikasi PeduliLindungi itu sangat berlebihan karena meminta data privasi pengguna.

Peneliti The Citizen Lab melaporkan tentang masalah keamanan dan privasi pada aplikasi PeduliLindungi dan dua aplikasi lainnya dari Filipina. PeduliLindungi sendiri merupakan aplikasi pelacakan kontak COVID-19 yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia. Cara kerja aplikasi adalah mengumpulkan dan mengaitkan koordinat geolokasi pengguna dengan nama, nomor telepon, dan pengenal perangkat mereka.

Situs Cek Penerima Vaksin

PeduliLindungi.id

Hal tersebut dibeberkan dalam hasil penelitian The Citizen Lab yang berjudul "Unmasked II An Analysis of Indonesia and the Philippines’ Government-launched COVID-19 Apps". Analisis itu dipublikasikan pada 21 Desember 2020, dimana kesimpulannya PeduliLindungi mengumpulkan terlalu banyak data dan izin akses yang tidak berkaitan dengan COVID-19.


"Analisis kami menemukan bahwa aplikasi menyatakan beberapa izin berbahaya," tulis laporan tersebut, seperti dilansir dari Kumparan. "Termasuk izin lokasi yang mampu merekam geolokasi, izin kamera yang mampu mengambil foto dan merekam video."

"Serta izin penyimpanan perangkat yang mampu membaca foto pengguna dan file lainnya," sambungnya. "Di sisa bagian ini, kami memeriksa apakah dan bagaimana izin ini sebenarnya digunakan oleh aplikasi."

Oleh sebab itu, peneliti mendesak pengembang aplikasi PeduliLindungi untuk segera memperbaiki sistemnya. Salah satunya dengan mulai menerapkan prinsip minimisasi data, di mana aplikasi atau alat harus mengumpulkan informasi sesedikit mungkin yang diperlukan untuk mencapai tujuannya.

Sementara itu, Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi membantah kabar yang menyebut aplikasi PeduliLindungi itu terlalu rawan karena meminta data pengguna. Ia menjamin seluruh data pengguna aman dan tidak akan dicuri.

"Keputusan Menteri tersebut bersifat khusus dan juga untuk memberikan jaminan perlindungan data pribadi yang sesuai dengan perundang-undangan," kata Dedy dalam keterangan resminya. "Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mengingatkan masyarakat agar tidak percaya dengan isu yang beredar dan mengajak untuk meng-instal PeduliLindungi."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru