Sudah Dapat Izin Dari BPOM, Vaksin Corona Sinovac Miliki Efek Samping Ringan Hingga Sedang
Nasional

Berdasarkan hasil analisa uji klinik fase III di Bandung, vaksin Sinovac dinyatakan tak memiliki efek samping buruk. Efek samping yang muncul dari vaksin bernama CoronaVac ini hanya masuk kategori ringan hingga sedang.

WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya resmi menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/UEA) vaksin virus corona buatan Sinovac pada Senin (11/1) kemarin. BPOM menerbitkan izin darurat vaksin Sinovac karena dinilai telah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Adapun berdasarkan hasil analisa uji klinik fase III di Bandung, Jawa Barat, vaksin Sinovac dinyatakan tak memiliki efek samping buruk. Efek samping yang muncul dari vaksin bernama CoronaVac ini hanya masuk kategori ringan hingga sedang.

"Secara keseluruhan (uji klinik di Bandung) menunjukkan, vaksin COVID-19 CoronaVac aman," tutur Kepala BPOM Penny Lukito dilansir Kompas.com. "Dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang."

Efek samping ini merupakan efek samping lokal atau terjadi di area suntik vaksin. Efek samping yang bisa dirasakan para penerima vaksin Sinovac antara lain nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot, dan demam. "Frekuensi efek samping dengan derajat berat seperti sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen," ungkapnya.


Lebih lanjut, Penny menjelaskan bahwa efek samping yang telah disebutkan tersebut merupakan efek samping yang tak berbahaya dan dapat pulih. "Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali. Secara keseluruhan, kejadian efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapatkan plasebo," jelas Penny.

Sementara itu, hasil evaluasi BPOM menyatakan bahwa vaksin corona Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Data efikasi vaksin merupakan kemampuan vaksin dalam melindungi orang yang terpapar virus menjadi tidak sakit.

Selain Sinovac, pemerintah Indonesia kini tengah berupaya untuk mendatangkan vaksin corona buatan perusahaan lain. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan Indonesia bakal kedatangan sekitar 54 hingga 108 juta dosis vaksin virus corona secara gratis hasil kerja sama dengan yayasan internasional Gavi, The Vacciane Alliance.

”Ada berita baik juga disampaikan Bu Menlu. Kerja sama multilateral dengan Gavi kelihatannya akan menghasilkan keputusan yang baik,” kata Budi dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (11/1). “Diharapkan minimal 54 juta dosis, maksimal 108 juta dosis vaksin gratis kita bisa dapatkan dari Gavi.”

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru