Vaksinasi Mulai Dilakukan, Satgas Minta Masyarakat Tak Khawatirkan Risikonya
Nasional

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk tidak meragukan efektivitas dan risiko vaksin Sinovac. Berikut alasannya.

WowKeren - Proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia resmi dimulai pada Rabu (13/1) hari ini. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapat suntikan vaksin Corona buatan Sinovac Biotech Ltd., Tiongkok.

Selain Presiden, sejumlah tokoh terkemuka turut divaksin hari ini. Di antaranya adalah Raffi Ahmad, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan masih banyak lagi.

Meski proses vaksinasi telah dimulai, sejumlah masyarakat masih meragukan efektivitasnya. Tak sedikit dari mereka yang khawatir akan merasakan efek samping alih-alih kebal dari penularan virus Corona.


Berkaitan dengan hal ini, Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta masyarakat untuk tak lagi mengkhawatirkan risikonya. Menurutnya, vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen setelah dilakukan evaluasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Angka ini melebihi standar efikasi yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 50 persen.

"Oleh karena itu saya meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi khawatir atas vaksin Sinovac yang nantinya akan digunakan dalam program vaksinasi," ujar Wiku dilansir dari CNNIndonesia pada Rabu (13/1).

Lebih lanjut, Wiku menyatakan bahwa pemerintah telah memastikan vaksin Sinovac aman digunakan, berkhasiat serta halal setelah mengantongi izin dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI. "Kita berharap setelah adanya vaksinasi dan pemantauan lanjutan selama enam bulan ke depan maka akan terlihat tingkat efektivitas dari vaksinasi tersebut," imbuhnya.

Sementara itu, efikasi 65,3 persen dari vaksin Sinovac menandakan terjadinya penurunan sebesar 65,3 persen terhadap munculnya kasus pada relawan yang telah divaksin. Angka ini didapat dari perbandingan efektivitas vaksin antara kelompok yang telah divaksin dan yang tidak. Selain itu, efikasi ini juga turut dipengaruhi oleh beragam faktor seperti pola kesehatan masyarakat.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait