Banjir besar imbas hujan lebat tengah menerjang Provinsi Kalimantan Selatan, bahkan dilaporkan sempat setinggi 3 meter. Dan kekinian BMKG memprediksi hujan masih akan turun dengan lebat.
- Elvariza Opita
- Kamis, 14 Januari 2021 - 10:08 WIB
WowKeren - Di tengah pandemi COVID-19 yang masih menghantui, Indonesia juga diancam dengan sejumlah bencana alam lain. Salah satunya banjir besar yang kekinian tengah melanda Provinsi Kalimantan Selatan.
Situasi di provinsi tersebut memang sangat mencekam. Tak main-main, bahkan banjir dilaporkan sempat sampai setinggi 3 meter, menenggelamkan sejumlah rumah.
Malah dalam sebuah video yang belakangan viral di media sosial, tampak rumah yang sampai hanyut tak kuasa menahan derasnya banjir yang menerjang. Kalsel seolah berubah menjadi lautan berarus deras dengan air berwarna kecokelatan dan keruh.
Kondisi ini membuat warganet ramai-ramai melayangkan doa dan dukungan. Salah satunya lewat tagar #PrayforKalsel yang dipantau pada Kamis (14/1) pukul 09.45 WIB menjadi trending topic Indonesia.
Banjir besar yang terjadi ini tentu saja diakibatkan oleh derasnya hujan yang turun di wilayah setempat. Dan ternyata hujan lebat masih berpotensi terjadi selama setidaknya untuk hari ini.
Hal ini seperti diungkap oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat peringatan dini prakiraan cuacanya. "Peringatan Dini Cuaca Kalimantan Selatan tgl. 14 Januari 2021 pkl.08:40 WITA masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir pada pkl.09:10 WITA," tulis BMKG di situs resminya.
Total ada 30 kabupaten/kota yang kemungkinan masih diguyur hujan lebat disertai petir, dan diprediksi bisa meluas ke sejumlah daerah lain. "Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl.11:10 WITA," imbuh BMKG.
Di sisi lain aparat berwenang sudah diterjunkan untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir. Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto menginstruksikan anggotanya untuk memprioritaskan distribusi makanan, baik unutk yang di posko pengungsian maupun yang bertahan di rumah masing-masing.
"Dirikan dapur umum lapangan di posko," tegas Rikwanto, dilansir dari Viva. "Dan bagikan makanan seperti nasi bungkus ke rumah-rumah warga yang penghuninya masih bertahan."
(wk/elva)
