Kawasan Puncak Bogor Diterjang Banjir Bandang Bak Air Bah, BMKG Ungkap Penyebabnya
Nasional

BMKG membeberkan dugaan penyebab banjir bandang yang menerjang kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat pada Selasa (19/1) kemarin, yang menyebabkan 900 warga terdampak.

WowKeren - Pada Selasa (19/1) kemarin kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat diterjang banjir bandang yang cukup luar biasa. Bahkan dalam video viral yang beredar terlihat betapa derasnya aliran air yang turut membawa lumpur hingga patahan batang pohon.

Banjir kini sudah surut, menyisakan tumpukan sampah dan lumpur yang masih berada di sekitar pemukiman warga. Ratusan warga pun terdampak peristiwa ini, hingga memicu tanya apa sebenarnya penyebab banjir bandang bak air bah tersebut?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun buka suara perihal penyebab banjir bandangnya. Dan rupanya hal itu diduga terkait dengan hujan ekstrem yang memang tengah mengguyur daerah setempat.

"Curah hujan dengan intensitas ekstrem tercatat pada Pos Hujan Gunung Mas Puncak," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Abdul Mutholib, dalam rilis resminya, Selasa (19/1). "Sebesar 107,5 mm yaitu hujan sangat lebat."


Berdasarkan rilis resmi yang dikutip oleh Metro Tempo, dari Pos Pengamatan Naringgul Puncak, tercatat curah hujan dengan intensitas 112 mm atau hujan sangat lebat. Sedangkan berdasarkan pantauan citra radar, terlihat adanya pergerakan awan hujan dari arah barat sampai barat laut ke wilayah Cisarua, Bogor, dalam durasi yang lama dan bersifat terus-menerus.

Kondisi ini, imbuh BMKG, terjadi sejak siang sampai dini hari sekitar pukul 10.46-05.00 WIB. Hal ini yang kemudian berpotensi memicu luapan air sungai dan mengakibatkan banjir di sekitar daerah aliran sungai.

Warga setempat pun diimbau untuk tetap waspada lantaran hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih sangat berpotensi terjadi selama 3 hari ke depan. BMKG menganalisis situasi ini sebagai dampak kondisi atmosfer yang labil dan didukung kondisi anomali suhu permukaan laut yang masih hangat serta adanya daerah perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

BMKG sebelumnya juga sudah memprediksi Jabar akan mengalami periode puncak musim hujan pada Januari sampai Februari 2021. Hal ini ditandai dengan sejumlah cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, puting beliung, maupun hujan ringan-sedang dengan intensitas terus-menerus.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru