Banyak Klaster Corona Keluarga, PPKM Diusulkan Diperketat di Tingkat Kelurahan
Nasional

Anggota Komisi IX Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati lantas mengusulkan agar PPKM diperketat di tingkat kelurahan karena banyaknya klaster penularan corona di kalangan keluarga dan komunitas.

WowKeren - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua pekan hingga 8 Februari 2021mendatang. Anggota Komisi IX Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati lantas mengusulkan agar PPKM diperketat di tingkat kelurahan karena banyaknya klaster penularan corona di kalangan keluarga dan komunitas.

"Misalnya PPKM lebih ketat berbasis kelurahan atau desa melibatkan para tokoh setempat dibarengi dengan 3T masif di kelurahan/desa tersebut dan penguatan 3M. Sehingga PPKM bisa lebih mudah dilakukan," ujar Mufida dilansir Kumparan pada Jumat (22/1). "Karena banyak sekali klaster keluarga dan acara-acara kerumunan."

Mufida juga mengajak tokoh komunitas di tingkat kelurahan untuk memperkuat sosialisasi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). "Kan RT/RW lebih mudah bantu memantau aktivitas warganya. Sosialisasi 3M dikuatkan melalui tokoh-tokoh komunitas dan RT/RW. Banyak yang sudah abai 3M, prihatin," tutur Mufida.


Menurut Mufida, perlu ada perubahan kebijakan yang lebih integratif dalam menangani pandemi corona. Dengan demikian, perpanjangan PPKM ini bisa berjalan lebih efektif.

"Harus ada perubahan kebijakan yang lebih integratif. Satu pintu semua kebijakan untuk memotong mata rantai penularan. Dari kebijakan 3T, 3M, vaksinasi, pemulihan ekonomi, transportasi dan lain-lain. Semua harus saling support dan terintegrasi," jelas Mufida. "Jangan ada ego sektoral dalam kebijakan mitigasi pandemi ini. Sehingga perpanjangan PPKM bisa lebih efektif."

Selain itu, Mufida juga menegaskan bahwa kebijakan penanganan corona harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Oleh sebab itu, dibutuhkan terobosan kebijakan yang lebih terpadu dalam penanganan corona ini.

"Semua kebijakan harus dengan berbasis pada utamakan kesehatan dan keselamatan jiwa rakyat di masa pandemi ini. Angka positif di Indonesia sudah tertinggi di ASEAN," pungkas Ketua DPP PKS tersebut. "Ini harus ada kebijakan terobosan yang lebih terpadu yang fokus pada mitigasi pandemi dari hulu ke hilir."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru