Demi Jangkau Pelosok, Muncul Usulan Mobil Vaksinasi Corona Keliling
Nasional

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan agar Kementerian Kesehatan mengizinkan penggunaan layanan mobil keliling untuk memberikan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga di pelosok.

WowKeren - Pemerintah saat ini tengah melaksanakan program vaksinasi COVID-19 tahap pertama di sejumlah daerah di Indonesia. Tahap pertama ini sendiri diselenggarakan mulai bulan Januari hingga Februari mendatang.

Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan jika pihaknya mengajukan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar layanan mobil keliling memberikan pelayanan penyuntikan vaksin COVID-19 ke berbagai pelosok di Jabar. Tujuannya agar vaksinasi COVID-19 ini bisa menjangkau masyarakat di pedesaan.

Karena layanan puskemas di Jabar sendiri, menurut Emil, masih belum memadai untuk menyelenggarakan vaksinasi. "Kami akan mengajukan sebuah situasi ke Kemenkes karena di Jawa Barat, pelosok-pelosoknya itu masih banyak (belum terjangkau)," kata Emil dalam jumpa pers di Gedung Sate, Senin (25/1).

"Puskesmasnya belum memadai, jumlah desanya ada 5 ribuan, jumlah Puskesmas ada 1.000," lanjutnya. "Jadi 5 desa 'mengeroyok' satu Puskesmas. Tentu tidak akan maksimal."


Bila diizinkan Kemenkes, Ridwan Kamil menyebut pihaknya akan berinovasi menyiapkan mobil keliling yang akan singgah ke rumah masyarakat. Ia berharap, program mobil vaksinasi keliling tersebut dapat mempercepat penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar yang berpenduduk hampir 50 jiwa. "Tentunya mobil itu dilengkapi vaksinator dan dokter dan prosedurnya tetap sama," tuturnya.

Di sisi lain, Emil mengungkapkan perkembangan penyuntikan vaksin COVID-19 tahap pertama yang dilaksanakan serentak di tujuh kota/kabupaten di Jabar sejak 14 Januari lalu. "Saya laporkan vaksinasi tahap 1 belum memuaskan, baru 25 persen dari target seharusnya. Jadi nakes yang seharusnya 100 persen disuntik, ternyata dengan berbagai dinamika itu hanya 25 persen," ungkapnya.

Menurutnya, persentase penerima vaksin dari kalangan tenaga kesehatan masih minim karena berbagai hal. Salah satunya ada yang tidak hadir dan gagal memenuhi persyaratan seperti tekanan darah tidak normal.

"Ini sedang kami evaluasi karena ada yang tidak datang, ada yang datang tetapi tidak layak disuntik," paparnya. "Pas datang mayoritas tekanan darahnya tinggi yang sempat dibahas oleh Pak Menkes juga."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru