KAMI Desak Pemerintah Blokir TikTok: Itu Alat Propoganda Tiongkok!
Unsplash
Nasional

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa mendesak pemerintah segera memblokir aplikasi TikTok karena dinilai bersifat militer. Ini pernyataan resmi dari KAMI.

WowKeren - Aplikasi TikTok memang menjadi sangat popular di Indonesia dan kerap dimanfaatkan sebagai hiburan hingga tempat mencari uang. Namun, populernya TikTok justru mendapat sorotan tajam dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

KAMI se-Jawa mendesak pemerintah Indonesia segera memblokir TikTok yang dinilai mengancam budaya Indonesia. Desakan ini telah ditulis dalam maklumat yang ditandatangani oleh Presidium KAMI dari Jateng Murdick Setiawan, DIY Syukri Fadholi, Jatim Daniel Mohammad Rasyid, Jabar Syafril Sjofyan, DKI Jakarta Djudju Purwantoro dan Sekretaris KAMI Sutoyo Abadi.

Dalam maklumat itu, KAMI menyebut TikTok bersifat militer yang dapat menjadi ancaman Indonesia. KAMI juga menyebut TikTok sebagai alat propaganda dari Tiongkok untuk mempengaruhi anak muda.

”Infiltrasi budaya asing melalui gadget di Indonesia, mengingat ancaman tak hanya bersifat militer, tapi juga non-militer,” seperti bunyi poin pertama maklumat KAMI, seperti dilansir dari KAMI pada Kamis (28/1). “Terkait budaya, perang budaya ini sangat lunak pihak yang ditaklukkan tak merasa kalah, malah sering kali justru menikmati.”


Seorang perwakilan KAMI, Syafril Sjofyan menjelaskan pihaknya tidak asal meminta pemerintah memblokir TikTok saja. Ia juga memiliki bukti aplikasi tersebut berbahaya dengan berkaca pada keputusan pemerintah Italia. Diketahui, badan perlindungan data di Italia telah memblokir TikTok untuk sementara akibat pengaruh buruk ke anak muda.

”Tentang bahaya tantangan yang diambil oleh beberapa anak muda,” jelas Syafril. “Anak muda menyebutnya sebagai scarfing atau permainan tersedak pada gadget aplikasi TikTok, berakhir dengan terbunuhnya remaja usia 10 tahun di Palermo Italia.”

KAMI juga menyinggung rawannya data pribadi pengguna akun TikTok dicuri. Hal itu membuat KAMI mendesak pemerintah, kalangan pendidik, ulama, pemuka agama, para pemimpin ormas hingga orang tua untuk melakukan sosialisasi dan pelarangan penggunaan TikTok.

”Mengingat besarnya daya rusak dari aplikasi TikTok tersebut, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari pengaruh budaya yang merusak dan melemahkan keamanan negara dari pencurian data pribadi yang tidak terjamin dan dapat dimanfaatkan negara lain,” jelas Syafril. “KAMI se-Jawa meminta pemerintah segera memblokir dan melarang penggunaan aplikasi TikTok.”

”Meminta pemerintah Indonesia agar ke depannya lebih peka dan tidak abai serta selalu melakukan penyelidikan terhadap bahaya potensi media sosial seperti ini,” sambungnya. “Pemerintah pun harus bertindak lebih cepat terhadap adanya infiltrasi merusak budaya bangsa dalam bentuk apa pun.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru