Terungkap Alasan Pemerintah 'Ngotot' Bangun Istana Negara di Ibu Kota Baru 2021
Instagram/jokowi
Nasional

Pandemi COVID-19 tak menghalangi rencana pemerintah untuk melanjutkan megaproyek Ibu Kota Baru, termasuk menargetkan pembangunan Istana Negara pada 2021.

WowKeren - Proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sempat tertutup gaungnya akibat pandemi COVID-19. Namun tampaknya rencana pembangunan tersebut tak berhenti meski terhadang pandemi, terbukti dari pernyataan terbaru Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.

Suharso bahkan mengungkap gedung Istana Negara yang baru akan dibangun pada tahun 2021 ini juga. "Kita optimistis, mudah-mudahan Istana Presiden bisa di-ground breaking (mulai dibangun) pada tahun ini," ujar Suharso ketika rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (17/3).

Istana Negara memang menjadi salah satu bagian dari pembangunan Ibu Kota Baru yang ditarget agar cepat selesai. Pasalnya pemerintah juga menargetkan supaya tahun 2024 mendatang gedung tersebut sudah bisa digunakan.

"Maka tanggal 17 Agustus 2024 itu, Presiden bisa melaksanakan peringatan 17 Agustus di ibu kota negara yang baru," ujar Suharso lebih detail. Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun mengungkap Istana Negara di Ibu Kota Baru bukan satu-satunya yang hendak dikerjakan pemerintah pada 2021 ini.


Suharso memastikan ada proyek-proyek terkait Ibu Kota Baru lain yang akan dikerjakan namun ia tak mengungkapkan detail. Yang pasti, Suharso menegaskan megaproyek yang sempat diperkirakan menelan biaya triliunan rupiah itu akan tetap berjalan pada 2021 meski terhalang pandemi.

Pasalnya, menurut Suharso, proyek ini bisa memberi daya ungkit ke perekonomian nasional terutama di wilayah Indonesia Timur. "Utamanya, sektor konstruksi, real estate, konsumsi. Jadi, memang diperlukan sebuah proyek besar untuk menarik dan mendorong agar tingkat pertumbuhan (ekonomi) kita bisa lebih tinggi sampai rata-rata pada 2045," kata Suharso.

Jika proyek besar ini tetap berjalan sebagaimana rencana pada 2021, setidaknya Ibu Kota Baru bisa menyumbang 1,8 sampai 2,2 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, ia tak menampik hitung-hitungan ini hanya bisa terlaksana jika ada daya dorong lain sebagai faktor pendamping.

Yang dimaksudnya tentu saja program vaksinasi COVID-19 di lingkup nasional dengan target prioritas 39 persen dari estimasi 181,5 juta penerima vaksin tercapai. "Kalau itu terjadi, akan ada pull factor (faktor penarik) di dalam ekonomi kita dan orang akan trust (percaya). Kemudian, sektor-sektor lain akan ikut dengan sendirinya," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru