Paskah 'Dibayangi' Seram Teror Bom Di Gereja Katedral Makassar, Polri Siapkan Strategi Ini
Nasional

Teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar sedikit banyak menimbulkan kengerian tersendiri terutama bagi umat Kristiani yang hendak menjalani ibadah Jumat Agung dan Paskah.

WowKeren - Hari Raya Paskah akan jatuh pada Minggu, 4 April 2021 mendatang. Sayangnya kesucian hari yang menunjukkan pengorbanan tak terkira Yesus Kristus itu malah diwarnai dengan rasa ngeri akibat aksi teror bom bunuh diri akhir pekan lalu.

Sebagai pengingat, bom bunuh diri meledak di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) kemarin, meski korban jiwa hanya berasal dari para pelaku. Karena itulah, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan instruksi untuk mengantisipasi insiden serupa terjadi ketika Hari Raya Paskah besok.

Polri dilaporkan akan melakukan pengamanan terbuka dan tertutup di tempat ibadah menjelang peringatan Jumat Agung atau wafatnya Isa Almasih dan Paskah. Jumat Agung sendiri akan jatuh pada Jumat, 2 April 2021 mendatang.

"Ada, sudah dibuatkan instruksi ke jajaran melalui telegram," papar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono di Jakarta, Selasa (30/3). "Untuk melakukan pengamanan terbuka tertutup terhadap tempat ibadah dan tempat lain."


Lantas apa yang dimaksud dengan pengamanan terbuka dan tertutup ini? Rupanya pengamanan terbuka adalah ketika yang dikerahkan adalah pasukan berseragam dinas kepolisian. Sedangkan pengamanan tertutup adalah saat aparat yang diterjunkan berpakaian preman dan membaur dengan masyarakat.

Polisi juga akan menggandeng sejumlah pihak lain dan seluruh lapisan masyarakat demi mengamankan jalannya ibadah. "Koordinasi dengan stakeholder lain dan tingkatkan partisipasi warga," jelas Argo terkait dengan pengamanan dan penjagaan di hari perayaan umat Kristiani tersebut.

Di sisi lain, teror yang terjadi juga mendorong munculnya imbauan melaksanakan ibadah Paskah secara daring. Apalagi karena kini Indonesia masih berjibaku melawan pandemi COVID-19 yang belum berakhir meski perlahan-lahan seperti mulai mereda.

"Tentu demi keselamatan kita semua, saya sepakat untuk acara di gereja dikurangi, cukup dengan daring. Untuk mencegah hal-hal yang lebih (buruk), untuk mengantisipasi," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, selaku salah satu pihak yang sepakat dengan ibadah daring, Senin (29/3).

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait