Asosiasi Arsitek Kritik Desain 'Istana Garuda' Ibu Kota Baru Karena Alasan Ini
Instagram/suharsomonoarfa
Nasional

Selain IAI, asosiasi lain yang menyuarakan sikap serupa adalah Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Landskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perancangan Wilayah dan Kota (IAP).

WowKeren - Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia diketahui akan dipindahkan dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Desain bangunan Istana Negara di IKN yang baru sempat viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak Istana di IKN baru akan menyerupai burung garuda yang mengembangkan sayapnya. Desain ini ramai diperbincangkan dan kemudian menuai pro-kontra. Konsep Istana Negara berbentuk burung garuda ini turut dipublikasikan di akun Instagram @rendering_indonesia.

Sejumlah asosiasi profesional di Indonesia bahkan membuat pernyataan sikap dan mengkritik rencana, rancangan, dan gambar IKN baru tersebut. Menurut Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), I Ketut Rana Wiarcha, bangunan Istana Negara yang berbentuk burung garuda dinilainya tidak mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital. "Sangat tidak mencerminkan kemajuan peradaban bangsa, terutama di era digital, dan era bangunan emisi rendah dan pasca COVID-19 (new normal)," jelas Rana dalam pernyataan sikap, dilansir dari Kompas.com, Kamis (1/4).

Gedung Istana Negara, tutur Rana, seharusnya merefleksikan kemajuan peradaban, baik budaya, ekonomi, maupun komitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global. "Bangunan gedung istana negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi, hingga pemeliharaan gedungnya," jelas Rana.


Selain IAI, asosiasi lain yang menyuarakan sikap serupa adalah Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Landskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perancangan Wilayah dan Kota (IAP). Mereka lantas memberikan tiga rekomendasi terkait desain Istana Negara di IKN yang baru.

Yang pertama, Istana Negara versi burung garuda tersebut disesuaikan menjadi monumen atau tugu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Dengan demikian, bangunan burung garuda tersebut dilepaskan dari fungsi bangunan Istana.

Kemudian yang kedua adalah desain bangunan gedung Istana Negara disayembarakan engan prinsip dan ketentuan desain yang sudah disepakati dalam hal perancangan kawasan maupun penataan tata ruangnya. Salah satunya target menjadi model bangunan sehat beremisi nol.

Sedangkan yang ketiga, asosiasi merekomendasikan agar pembangunan tidak harus dimulai melalui bangunan gedung. Awal pembangunan IKN dinilai bisa dimulai dari TUGU NOL yang dapat ditandai dengan membangun kembali lanskap hutan hujan tropis.

"Kami berharap pernyataan dan rekomendasi ini dapat menjadi bahan pengayaan dan masukan bagi pemerintah dalam menyiapkan pemindahan dan pembangunan IKN ini," pungkas Rana. "Salah dalam merencanakan maka rencana itu akan menghasilkan kegagalan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru