Menaker Beber Alasan WN Tiongkok Masuk Indonesia Saat Larangan Mudik 2021 Berlaku
Instagram/angkasapura2
Nasional

Pemerintah kembali dihadapkan dengan protes dari masyarakat Indonesia terkait dengan masuknya TKA Tiongkok ke Indonesia saat larangan mudik 2021 tengah berlangsung.

WowKeren - Kebijakan pemerintah terkait dengan larangan mudik 2021 resmi berlaku mulai Kamis (6/5). Kebijakan tersebut ditetapkan oleh pemerintah sebagai upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.

Akan tetapi, di tengah larangan mudik diberlakukan, ada sejumlah Warga Negara Tiongkok yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Hal ini tentunya memancing respons dari masyarakat Indonesia. Tidak sedikit dari mereka yang protes, sebab merasa hal itu tidak adil bagi mereka.

Menanggapi protes itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah buka suara. Ida meminta masyarakat lebih objektif melihat kedatangan para Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok ke Indonesia saat larangan mudik 2021.

Ida menyampaikan bahwa kedatangan WN Tiongkok tersebut sejalan dengan arus investasi asing, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian dan memperluas lapangan pekerjaan. "Salah satunya melalui agenda proyek strategis (PSN)," terang Ida kepada Merdeka.com, Minggu (9/5).


Lebih lanjut, pemerintah tidak akan mempekerjakan TKA Tiongkok dalam satu perusahaan yang sama dengan jumlah melebihi pekerja lokal. Dalam pemberian izin atas mempekerjakan TKA, pemerintah juga masih akan terus memperhatikan tenaga kerja lokal.

"Data menunjukkan rata-rata penggunaan TKA selama lima tahun terakhir mencapai 93 ribu orang," ungkap Ida. "Jika dilihat jumlahnya sangat jauh dibandingkan angkatan kerja kita yang bekerja, di mana data BPS terbaru per Februari 2021 mencapai 131 juta orang."

Selain itu, pengendalian TKA Tiongkok juga dilakukan melalui pos-pos jabatan mana saja yang dapat diisi mereka. Berdasarkan data yang diperoleh Menaker, jabatan TKA yang masuk ke Indonesia, 65 persen di antaranya menempati manajer dan profesional.

"Pemerintah juga mewajibkan adanya transfer teknologi dan keahlian (knowledge) dari TKA ke tenaga kerja lokal," tutup Ida. "Sehingga ke depan kita memiliki stok angkatan kerja yang lebih kompeten untuk mampu mengisi demand tenaga kerja dari investasi TKA yang menggunakan teknologi-teknologi baru."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait