109.984 Orang Menuju Jakarta Dites Antigen Selama Arus Balik Lebaran, 834 Reaktif
Instagram/dishubdkijakarta
Nasional

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa pelacakan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran masih akan dilakukan hingga 31 Mei 2021 mendatang.

WowKeren - Pengetatan perjalanan di wilayah DKI Jakarta diketahui diperpanjang hingga 31 Mei 2021 mendatang. Pihak kepolisian melakukan rapid test antigen terhadap total 109.984 orang yang menuju wilayah Jakarta selama 11 hari terakhir di masa arus balik Lebaran 2021.

Hasilnya, 834 orang dinyatakan reaktif. "Sampai dengan semalam, sudah ada 109.984 orang warga Jakarta yang dilakukan tes antigen, yang reaktif sekitar 834," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Jakarta pada Kamis (27/5).

Menurut Yunus, 460 orang yang reaktif tersebut kemudian melakukan isolasi mandiri. Kemudian 168 orang lainnya dirawat di RSD Wisma Atlet, dan 206 sisanya ditempatkan di lokasi penitipan isolasi lainnya.

Yunus pun menegaskan bahwa pelacakan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran masih akan dilakukan hingga 31 Mei 2021 mendatang. Nantinya, masa pelacakan masih bisa diperpanjang apabila perkiraan arus balik masih akan terus berlangsung.


"Melihat situasional," kata Yunus. "Tapi tetap sampai tanggal 31 dengan kegiatan adalah kegiatan rutin yang ditingkatkan atau KRYD."

Di sisi lain, kenaikan kasus positif COVID-19 pasca Lebaran sudah mulai terlihat di Indonesia. Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, kasus positif COVID-19 RI naik sebesar 38,08 persen dalam sepekan.

Namun ternyata perkembangan kasus positif secara signifikan ini belum menjadi titik puncak penularan wabah COVID-19 pasca Lebaran. Ia menyebut peningkatan kasus masih akan terjadi dan kemungkinan baru mencapai puncaknya ada 6-7 minggu ke depan.

"Bahwa kasus puncak itu akan teramati 6-7 minggu setelah puncak mobilitas penduduk," tutur Dante. "Ini dari hasil analisis berdasarkan pengalaman ketika 1 Muharram, Nataru, dan libur lainnya."

Sebelumnya, Dante juga menjelaskan bahwa kombinasi mobilisasi penduduk dengan masuknya varian mutasi corona baru yang cepat menyebabkan kasus COVID-19 akan mengalami peningkatan selama beberapa waktu ke depan. Oleh sebab itu ia menegaskan bahwa protokol kesehatan masih harus terus diterapkan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru