Aksi Buruh Boikot Indomaret Dilanjutkan Pekan Depan
Wikipedia/Nur Cholis
Nasional

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan bahwa pihak buruh dan manajemen Indomaret masih belum mencapai kesepakatan.

WowKeren - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan bahwa aksi buruh memboikot Indomaret tidak berhenti. Ia mengungkapkan bahwa aksi tersebut akan dilanjutkan pekan depan.

"Tidak benar boikot akan berhenti, yang benar boikot Indomaret akan dilanjutkan di minggu depan," tutur Iqbal dalam konferensi pers pada Jumat (28/5) hari ini.

Menurut Iqbal, pihak buruh dan manajemen Indomaret masih belum mencapai kesepakatan. Oleh sebab itu, aksi buruh boikot Indomaret akan kembali dilaksanakan pekan depan.

Lebih lanjut, Iqbal mengungkapkan bahwa pihaknya akan memasang spanduk di depan gerai-gerai Indomaret di beberapa wilayah. "Satu, di gerai-gerai Indomaret di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur akan dilakukan pemasangan spanduk, membawa poster di depan store Indomaret dengan menyampaikan boikot Indomaret, jangan belanja di Indomaret," ungkapnya.


Kemudian kampanye boikot Indomaret juga akan dilakukan di media sosial. Menurut Iqbal, kampanye boikot Indomaret turut akan digelar pada sidang International Labour Organization (ILO) pada 6 Juni 2021 mendatang. Selain itu, kampanye tersebut juga akan dilaksanakan di Gedung Bursa Efek Indonesia.

"Kami akan mulai mempertimbangkan aksi di depan Bursa Efek Indonesia di Jakarta karena Indomaret itu Tbk. jadi harus dibuka apa yang terjadi," paparnya. "Kenapa pidana selalu jadi modus perusahaan untuk karyawan."

Sebelumnya, serikat buruh telah menggelar aksi kampanye boikot Indomaret di kantor PT. Indomarco Prismatama, Jakarta Utara, pada Kamis (27/5) kemarin. Aksi boikot ini bermula dari dipidanakannya salah satu anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) bernama Anwar Bessy.

Anwar dituduh telah merusak fasilitas milik PT Indomarco Prismatama yang merupakan perusahaan pengelola ritel Indomaret. Menurut Presiden DPP FSPMI Riden Hatam Aziz, Anwar kala itu protes karena THR 2020 tidak dibayarkan secara penuh.

"Persoalan orang sedang memperjuangkan hak kemudian hanya sedikit saja gipsum itu bolong langsung dipidanakan," ujar Riden kepada Kompas.com, Kamis (20/5).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru