Bakal Gugat Eks Mensos Juliari, Warga Ungkap Kondisi Bansos Sembako yang Memprihatinkan
kemensos.go.id
Nasional

Menurut Nelson Nikodemus Simamora selaku Kepala Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, gugatan tersebut bertujuan untuk meminta ganti rugi bagi korban korupsi bansos COVID-19.

WowKeren - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara terancam digugat oleh sejumlah warga DKI Jakarta terkait bantuan sosial (bansos). Diketahui, Juliari kini menjadi terdakwa kasus suap bansos COVID-19.

Menurut Nelson Nikodemus Simamora selaku Kepala Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, gugatan tersebut bertujuan untuk meminta ganti rugi bagi korban korupsi bansos COVID-19. Gugatan tersebut akan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (14/6) hari ini.

"Rencana ini besok (14/6) akan kita ajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada saat sidang perkara korupsi Juliari Batubara," papar Nelson dalam jumpa pers pada Minggu (13/6) kemarin. "Dan selain kemudian mengajukan, kita akan mendatangi persidangan tersebut untuk kemudian menyatakan keinginan kita untuk mengajukan penggabungan gugatan ganti kerugian dalam sidang yang terbuka untuk umum."

Berdasarkan informasi yang diperoleh Nelson, Ketua PN Jakpus menghadiri perkara Juliari pada hari ini. "Jadi kita berharap agar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak menghambat gugatan ini dan kemudian menerima dengan tangan terbuka gugatan ini sebagai pihak yang kemudian mengadili suatu perkara," papar Nelson.

Dalam kesempatan tersebut, ada dua penggugat yang telah hadir, yakni Sri Manah dan Eny. Sri Manah yang merupakan warga Ancol mengungkapkan kondisi memprihatinkan


"Memang setelah pandemi ini, cara pembagian sembako tidak merata dan itu fasilitasnya kayaknya tidak layak ya dimakan, dikonsumsi," ungkap wanita tersebut. "Seperti sardennya, seperti berasnya, berasnya pun seperti beras yang dikatakan beras raskin gitu. Sudah kadang susah makan beras kayak gitu, pembagian tidak merata, bagaimana ya. Sangat sedih lah gitu ya."

Menurut Sri Manah, sarden pemberian pemerintah tersebut bahkan membuat kucing yang memakannya mencret. Dengan kondisi bansos yang memprihatinkan tersebut, kabar mengenai aksi korupsi yang dilakukan Juliari pun semakin melukai hati masyarakat.

"Sangat sedihnya itu mendengar masalah bansos dikorupsi itu, pantesan warga kita banyak yang menangis. 'Kok saya enggak dapet Bu Sri?' gitu," paparnya. "Setelah itu aku ke Pak RT, dilihat lah data-data itu. Ditunjukkin sama Pak RT, 'Ini Bu Sri kalau enggak percaya, hanya dapatnya sekian warga Bu Sri'."

Setelah itu, bansos yang dibagikan mulai berupa uang tunai. Bu Sri pun sempat bersyukur karena pembagian bansos tunai tersebut lebih merata dibanding bansos sembako.

"Saya yang bagikan, jadi saya tahu waktu sembako warga kampung kita hanya 30 orang yang dapat. Setelah uang tunai itu ada saya bagikan itu surat undangan, kan sama Pak RT diserahkan sama saya, itu ada 76 undangan. Alhamdulillah itu saya sangat senang," tuturnya. "Tapi kesini kedua, ketiganya, yang kita mengharap-harapkan kemarin dapat, ternyata yang dapat hanya sepertiganya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait