Oksigen Medis Diburu Saat 'Banjir' COVID-19 RI, Begini Persiapan Kemenperin
Pixabay/v-a-n-3-ss-a
Nasional

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang membeberkan langkah-langkah pihaknya memastikan ketersediaan pasokan oksigen medis yang begitu dicari di tengah lonjakan kasus COVID-19.

WowKeren - Ketersediaan oksigen medis merupakan hal yang harus dijaga di tengah pandemi COVID-19. Sebab pasien-pasien positif infeksi virus Corona ini, dalam beberapa kondisi, memerlukan tambahan asupan oksigen karena saturasinya yang menurun.

Karena itulah, Kementerian Perindustrian bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan oksigen medis ini. Kedua pihak yang turut menggandeng semua pelaku industri terkait berharap sinergi yang dilakukan mampu membantu percepatan penanganan lonjakan kasus COVID-19 di beberapa daerah.

"Kemenperin sudah membahas dengan asosiasi terkait kekurangan kekurangan oksigen di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah. Mereka akan menyuplai dari pabrik-pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur," ujar Menperin, Agus Gumiwang dalam siaran persnya, Rabu (23/6).

"Kami akan terus memastikan kebutuhan oksigen di rumah sakit terpenuhi dan sudah disanggupi oleh asosiasi," imbuh Agus, dikutip pada Kamis (24/6). Namun ada satu aspek yang Agus harap juga terjaga komitmen ketersediaannya, yakni pasokan listrik untuk memproduksi oksigen medis ini.


Diterangkan Agus, mesin produksi industri gas oksigen memerlukan waktu setidaknya delapan jam untuk kembali beroperasi apabila listrik padam. "Oleh sebab itu, Kemenperin berharap industri yang menyuplai gas oksigen untuk medis juga mendapatkan pasokan listrik terus menerus. Kami meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan hal ini," tegas Agus.

Agus juga meminta adanya dispensasi di jalan tertentu bagi truk-truk tangki pembawa oksigen medis ini. Sebab ada beberapa jalur yang tidak mampu dilalui truk tangki oksigen karena beban muatan yang cukup besar.

Agus menyebut, kebutuhan oksigen medis akan dipasok dalam bentuk cair karena kebanyakan rumah sakit telah memiliki instalasi gas oksigen. Sementara untuk ketersediaan tabung oksigennya, Agus menyebut saat ini di Jateng yang notabene tengah berjuang sangat keras menghadapi lonjakan kasus COVID-19, masih mencukupi. Apabila kurang maka bisa menggunakan tabung produsen terlebih dahulu atau mengambil stok di Jabar dan Jatim.

Agus juga mengungkap pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, sehingga ia berharap supaya data ketersediaan oksigen medis terus dimutakhirkan. Untuk Indonesia sendiri, kapasitas produksi gas oksigennya bisa mencapai 650 juta per tahun.

"Produksi dan distribusi gas oksigen diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus COVID-19. Adapun gas oksigen untuk kebutuhan industri disalurkan setelah kebutuhan untuk rumah sakit atau fasilitas kesehatan terpenuhi. Hingga saat ini, pengaturan keduanya masih terkendali," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru