Angin Puting Beliung di Sulut Rusak Puluhan Rumah, Ratusan Warga Ikut Terdampak
pxhere.com/Ilustrasi
Nasional

Indonesia kembali mengalami bencana alam yakni angin puting beliung yang terjadi di Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (24/6) kemarin. Pada peristiwa itu, puluhan rumah rusak dan ratusan jiwa terdampak.

WowKeren - Bencana alam di Indonesia masih cukup sering terjadi, mulai dari banjir, gempa bumi, hingga tsunami dan puting beliung. Pada Kamis (24/6) kemarin, sempat terjadi puting beliung di Desa Tumaluntung dan Tumaluntung Satu, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara.

Angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 17.20 WITA (16.20 WIB). Dari kejadian tersebut, terdapat 49 rumah mengalami kerusakan. Kemudian ada juga 428 jiwa ikut terdampak dari angin puting beliung itu.

Andre Lombogia selaku pihak dari Pusat Pengendali dan Operasi (Puspdalops) BPBD Minsel, menjelaskan detail terkait dengan 49 rumah yang mengalami kerusakan. 31 Di antaranya berada di Desa Tumaluntung Satu, sedangkan sisanya di Desa Tumaluntung. "Ada juga enam tiang lampu jalan dan satu tiang PLN roboh akibat angin puting beliung ini," terang Andre.


Lebih lanjut, Andre menjelaskan bahwa 428 jiwa tersebut berasal dari dua desa yang saat ini tengah diungsikan dari rumah mereka. Berdasarkan data yang diterima Andre, 21 di antaranya adalah anak-anak balita dan 92 jiwa orangtua lanjut usia (lansia).

"428 jiwa yang mengungsi ini, kebanyakan memilih rumah keluarga yang tidak terdampak bencana alam," papar Andre. "Pihak BPBD sendiri telah mempersiapkan tenda sebagai lokasi pengungsian."

Sementara itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) melalui analisis Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Manado, menjelaskan bahwa sebelum terjadinya angin puting beliung, sempat terpantau ada Awan Supercel Cumulunimbus dengan intensitas tinggi. Adapun awan tersebut terpantau berada di daerah Kabupaten Minsel, sekitar pukul 14.30 WITA (13.30 WIB) hingga 15.10 WITA (14.10 WIB).

Di sisi lain, Ben Arther Molle selaku Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Manado, menyampaikan bahwa pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, cuacanya memang akan berpotensi atau berpeluang terjadi puting beliung. "Fenomena ini sering kami imbau sebelumnya," beber Ben.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait