RI Catat Puluhan Ribu Kasus COVID-19 Per Hari, Satgas Sarankan Pakai Masker Dobel di Ruang Tertutup
Unsplash/engin akyurt
Nasional

Indonesia bahkan mencatat 21.342 kasus positif virus corona (COVID-19) baru pada Minggu (27/6). Ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 lalu.

WowKeren - Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus positif virus corona (COVID-19) belakangan ini. Indonesia bahkan mencatat 21.342 kasus positif baru pada Minggu (27/6), rekor tertinggi sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 lalu.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 lantas menyarankan masyarakat untuk mengenakan maske dobel saat berada di ruang tertutup yang banyak orang. "Di ruang tertutup dengan risiko tinggi seperti transportasi umum tertutup dan ruangan kantor sebaiknya menggunakan masker dobel," jelas Kabid Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sonny Harry Hamadi, Senin (28/6).

Sonny menjelaskan bahwa kombinasi masker medis atau bedah dengan masker kain dapat menjadi solusi terbaik untuk mencegah penularan COVID-19. Pasalnya, masker medis atau bedah memiliki filter bakteri namun agak longgar di bagian rongga, sedangkan masker kain memang tidak memiliki filter bakteri namun lebih ketat saat digunakan.

"Kombinasi masker bedah atau medis di dalam dan masker kain di luar menjadi alternatif yang baik," papar Sonny. "Karena kerapatan masker kain lebih baik sehingga diletakkan di bagian terluar."


Sementara itu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah atau di luar ruangan diimbau untuk terus mengenakan masker meski tidak dobel. "Secara ekonomi tidak semuanya mampu pakai masker dobel. Tapi yang terpenting semua menggunakan masker (baik kain ataupun medis)," pungkas Sonny.

Sebelumnya, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas BNPB, Alexander Ginting, menyampaikan bahwa mobilitas masyarakat usai mudik kemungkinan bukan satu-satunya kemungkinan penyebab lonjakan kasus COVID-19 saat ini. Rendahnya disiplin protokol kesehatan dan kepedulian masyarakat dinilai juga bisa menjadi penyebab lonjakan tersebut.

Menurut Alexander, masyarakat kini bahkan masih sulit untuk diajak bekerjasama dalam hal testing COVID-19. Sebagai contoh ada beberapa masyarakat yang menolak hingga marah jika dilakukan testing COVID-19 gratis.

"Di Jembatan Suramadu, kita mau cegat mereka, dikasi swab yang gratis saja bisa ngajak kita duel," ungkap Alexander dalam diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu (26/6). "Padahal swab itu kalau dihitung harganya bisa 80-75 ribu per unit kalau lihat cost-nya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru