Cegah Pemalsuan, Menkes Akan Terapkan Digitalisasi Bukti Vaksinasi COVID-19 Dan PCR
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Dalam penerapan PPKM Darurat, pelaku perjalanan diwajibkan untuk menunjukkan sertifikat vaksinasi dan surat tes PCR. Maka dari itu, Menkes melakukan uji coba digitalisasi untuk mencegah pemalsuan surat kesehatan.

WowKeren - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sudah diterapkan sejak Sabtu (3/7). Salah satu syarat bagi pelaku perjalanan saat PPKM Darurat adalah wajib menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 dan surat tes PCR.

Saat ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tengah melakukan uji coba penggunaan sertifikat vaksinasi dan tes PCR secara digital pada pelaku perjalanan dalam negeri. Uji coba ini akan mulai dilakukan pada rute penerbangan Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi pemalsuan.

"Karena sifatnya kertas, banyak pemalsuannya, baik itu laporan PCR dan yang kami takuti nanti sertifikat vaksinasi juga bisa dipalsukan," tutur Budi saat konferensi pers virtual, Minggu (4/7). "Untuk itu kami sudah kerja sama dengan Angkasa Pura II melakukan pilot project 5 Juli sampai 12 Juli untuk penerbangan Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta bahwa sertifikat vaksinasi dan sertifikat PCR bisa dilakukan secara digital karena datanya ada di Kemenkes."

Adapun teknisnya nanti melalui aplikasi Peduli Lindungi, kemudian menggunakan QR Code, atau bisa juga menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). "Nanti bisa dicek oleh sistem apakah PCR nya ada laporannya, dari 743 lab sudah terkoneksi di Kemenkes, diharapkan bisa efisien, cepat, dan lebih aman dari pemalsuan," lanjut Budi.


Apabila pilot project ini nanti berhasil, Budi berharap aplikasi Peduli Lindungi bisa untuk check ini, penumpang pesawat. Selain itu juga dapat digunakan dalam penerapan protokol kesehatan di tempat publik lainnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan upaya tersebut dilakukan agar lebih cepat dan mudah. "Mari kita gunakan ini, untuk di awal kita gunakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan Ngurah Rai Bali," terang Budi Karya dalam konferensi yang sama.

Sama halnya dengan Menkes, Budi Karya juga berharap integrasi digital ini dapat memperkuat pelaksanaan PPKM Darurat. Menurutnya, pengecekan surat kesehatan perlu dilakukan pengetatan di situasi yang seperti ini.

Budi Karya mengungkapkan selama ini penumpang sebelum berangkat ke tempat tujuan, melakukan cek PCR atau antigen dan menunjukkan surat keterangannya dengan hard copy dan menimbulkan antrean. Selain itu, ia juga berharap adanya integrasi itu bisa mencegah pemalsuan surat kesehatan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait