Masyarakat Diminta Untuk Tak Melakukan Suntikan Dosis Ketiga Vaksin COVID-19 Tanpa Pengawasan
pexels.com/ Gustavo Fring
Nasional

Pemerintah akan menyuntikkan dosis ketiga booster bagi para nakes yang rencananya dimulai pada pekan ini. Terkait hal tersebut, Satgas COVID-19 meminta agar masyarakat tidak melakukannya sendiri.

WowKeren - Pemerintah saat ini tengah melaksanakan percepatan vaksinasi COVID-19. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia bisa segera mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Jika sudah tercapai, akan lebih mudah untuk mengendalikan pandemi.

Belakangan, beberapa negara melakukan mixing vaccines atau menambah dosis vaksin COVID-19 sebagai booster. Terkait dengan hal itu, masyarakat diminta untuk melakukannya tanpa pengawasan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito usai menerima update temuan ilmiah terkait kebijakan vaksinasi. Isu tersebut beredar di kalangan masyarakat seiring dengan rencana pemerintah yang akan memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 kepada para tenaga kesehatan (nakes).

Seperti yang diketahui, pemerintah akan memberikan suntikan dosis ketiga booster kepada para nakes karena dinilai sebagai pihak yang berisiko tinggi terhadap terpapar COVID-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga telah menyampaikan bahwa para nakes siap diberi suntikan dosis ketiga pada pekan ini.


Lebih lanjut, Wiku menuturkan bahwa sudah ada beberapa negara tetangga yang memberikan suntikan dosis ketiga. Salah satunya adalah Thailand.

"Saat ini beberapa negara juga melakukan hal yang sama, misalnya Thailand yang akan menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada nakes yang sudah mendapat dua kali dosis vaksin Sinovac demi proteksi tambahan," tutur Wiku dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7). "Tentunya, praktik ini dilakukan setelah studi klinis dilakukan terlebih dahulu."

Meski demikian, Wiku meminta masyarakat untuk tak risau terkait penyuntikkan dosis ketiga vaksin COVID-19. Berdasarkan beberapa penelitian, kekebalan yang didapatkan setelah menerima vaksin dua dosis bisa bertahan selama beberapa bulan, bahkan tahunan.

Menurut Wiku, untuk jangka waktu kekebalan itu bertahan pada tubuh manusia bergantung pada masing-masing individu. Pada dasarnya, suntikan dua dosis sudah cukup bagi masyarakat untuk membentuk kekebalan individu. Maka dari itu, penambahan dosis booster sendirian tidak disarankan.

Sejauh ini, adanya varian baru dari COVID-19 seperti Delta membuat keefektifan vaksin menjadi menurun karena penyebaran dari virus itu sendiri sangat cepat. Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lewat berbagai studi mengatakan bahwa keberadaan vaksin masih sangat penting untuk meminimalisir gejala yang ditimbulkan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru