Kemenlu Ungkap Kondisi WNI di Alaska Pasca Gempa M 8,2 Picu Peringatan Tsunami
Twitter/indonesiaunny
Nasional

Menurut informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Fransisco, ada 61 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Alaska. Mayoritas tinggal di Kota Anchorage.

WowKeren - Alaska diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 8,2 pada Rabu (28/7) malam waktu setempat. Pusat Gempa Alaska mengatakan di situsnya bahwa itu adalah gempa terbesar sejak tahun 1965, peringatan tsunami pun langsung dikeluarkan menyusul gempa Rabu lalu.

Menurut informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Fransisco, ada 61 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Alaska. Meski demikian, tidak ada WNI yang dilaporkan mengungsi pasca gempa.

"Kondisi mereka baik dan aman," tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah, kepada Kompas.com pada Jumat (30/7).

Menurut Teuku Faizasyah, mayoritas WNI di sana tinggal di Anchorage. Itu merupakan kota terbesar yang ada di Alaska. Sedangkan beberapa WNI juga tercatat tinggal di Seward.

"Mereka yang di Kota Anchorage tidak merasakan gempa tersebut," ungkap Teuku Faizasyah. "Dan mereka yang tinggal di Seward dikabarkan menerima tsunami warning."


Diketahui, Kota Anchorage berjarak sekitar 800 kilometer dari pusat gempa. Sedangkan Seward berjarak sekitar 737 kilometer dari pusat gempa.

Video suara sirene tsunami di Kodiak, Alaska, sempat beredar. Gelombang setinggi satu kaki juga terlihat di kota Palmer setelah peringatan tsunami.

Adapun peringatan tsunami yang dikeluarkan untuk wilayah pesisir Alaska selatan, Semenanjung Alaska, dan Kepulauan Aleutian akhirnya dibatalkan setelah sekitar satu jam. Sementara itu, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik membatalkan peringatan tsunami di Hawaii dan Guam usai dipastikan bahwa gempa tersebut tidak menghasilkan gelombang yang merusak.

Sementara itu, Survei Geologi AS (USGS) mencatat setidaknya dua gempa susulan dengan magnitudo 6,2 dan 5,6. Beruntung tak ada laporan korban luka-luka atau kerusakan properti.

"Kabar baiknya adalah ini tidak terlihat seperti peristiwa yang benar-benar signifikan," ujar Dave Snider, koordinator peringatan tsunami di National Oceanic and Atmospheric Administration.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait