Respons Kemenko Marves Usai UNESCO Minta Proyek 'Jurassic Park' Komodo Disetop Sementara
Pixabay
Nasional

Permintaan ini tertuang dalam dokumen Komite Warisan Dunia UNESCO nomor WHC/21/44.COM/7B. Pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pun buka suara.

WowKeren - Komite Warisan Dunia UNESCO meminta agar proyek pembangunan infrastruktur pariwisata "Jurassic Park" di kawasan Taman Nasional Komodo dihentikan sementara. Pembangunan tersebut diminta dihentikan hingga pemerintah Indonesia menyerahkan revisi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk ditinjau oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature atau IUCN).

Adapun permintaan ini tertuang dalam dokumen Komite Warisan Dunia UNESCO nomor WHC/21/44.COM/7B. "Direkomendasikan bahwa Komite mendesak Negara Pihak untuk merevisi AMDAL dan mengirimkannya kembali ke Pusat Warisan Dunia untuk ditinjau oleh IUCN sebagai hal yang mendesak, dan menghentikan proyek sampai tinjauan teknis diberikan oleh IUCN," demikian kutipan kesimpulan tersebut.

Permintaan Komite Warisan Dunia UNESCO ini lantas ditanggapi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Menurut Juru Bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi, permintaan tersebut dilayangkan Komite Warisan Dunia UNESCO atas laporan pihak ketiga.

"Iya, itu berdasarkan laporan pihak ketiga yang bisa dari siapa atau kelompok mana saja," tutur Jodi kepada Kompas.com, Minggu (1/8).


Jodi pun menjelaskan bahwa pemerintah akan tetap fokus untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat. Namun pemerintah juga terbuka apabil ada pihak yang hendak memberikan sumbangsih nyata dalam upaya tersebut.

"Saat ini pemerintah akan tetap fokus pada upaya meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat dan upaya kita jaga lingkungan," jelas Jodi. "Semua pihak kami sambut baik untuk terlibat konkret dalam upaya ini."

Sebelumnya, Komite Warisan Dunia UNESCO juga menerima informasi dari pihak ketiga yang mengindikasikan adanya usulan target 500 ribu pengunjung tahunan di proyek pariwisata Taman Nasional Komodo tersebut. Jumlah tersebut lebih tinggi dua kali lipat dibanding angka pengunjung sebelum pandemi COVID-19.

"Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana model pariwisata ini sesuai dengan visi Negara Pihak untuk menjauh dari pariwisata massal ke pendekatan yang lebih berkelanjutan," tulis kesimpulan dokumen tersebut. "Direkomendasikan agar Komite meminta Negara Pihak untuk memberikan informasi terperinci tentang bagaimana rencana untuk meningkatkan pariwisata secara signifikan ke properti akan berdampak Nilai Universal Luar Biasanya (OUV) dan bagaimana pariwisata akan dikelola."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait