Upaya 3T Terkendala Stigma Masyarakat, Satgas COVID-19 Minta Agar Tak Takut Ditracing
Instagram/surabaya
Nasional

Tracing menjadi salah satu upaya yang saat ini dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Maka dari itu, diperlukan adanya antusiasme dari masyarakat.

WowKeren - Pemerintah Indonesia saat ini diketahui tengah gencar-gencarnya melakukan testing dan tracing COVID-19. Hal ini dilakukan pemerintah agar bisa mengetahui penyebaran COVID-19, sehingga bisa menanganinya dengan tepat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menargetkan testing bisa mencapai 400 ribu per hari. Satgas Penanganan COVID-19 pun mengungkapkan upaya tracing perlu ditingkatkan. Kendati demikian, upaya ini masih banyak menghadapi kendala seperti sumber daya manusia yang kurang hingga stigma negatif masyarakat.

Dewi Nur Aisyah selaku Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 menerangkan bahwa besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu tantangan dalam melakukan tracing. Selain itu, hingga saat ini jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang dibutuhkan untuk melaksanakan tracing juga masih sangat terbatas.

"Oleh sebab itu, sesuai arahan Presiden kemarin, kita sudah mengerahkan personel TNI-Polri, bahkan mahasiswa untuk membantu pelaksanaan menjadi tracer, termasuk pemantauan isolasi mandiri," tutur Dewi dalam diskusi virtual, Kamis (5/8). "Jadi intinya kolaborasi dengan semua pihak itu kunci karena tidak bisa hanya satu kementerian saja yang memegang."


Dewi menuturkan bahwa di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, semua pihak harus terlibat dalam penanganannya, termasuk 3T (testing, tracing, treatment). Menurutnya, masyarakat dan pemerintah harus saling bahu membahu dalam menghadapi pandemi, khususnya melakukan tracing.

Lebih lanjut, Dewi menuturkan bahwa meski telah mendapat tambahan personel dari TNI-Polri, kesulitan di lapangan dalam melaksanakan tracing masih ditemui karena masyarakat yang tidak berkenan mengikutinya. Ia menekankan bahwa dengan melakukan tracing, masyarakat juga turut membantu mencegah adanya penularan dan penyebaran COVID-19 lebih meluas.

"Jangan pernah takut di-tracing, atau takut melakukan isolasi mandiri karena isoman justru menjadi bagian dari upaya kita untuk sama-sama saling menjaga," tandas Dewi. "Peran media juga sangat besar untuk bagaimana kita bisa bersama-sama mengajak masyarakat meng-highlight pentingnya tracing."

Terkait dengan isoman, Dewi menekankan bahwa hal itu perlu dilakukan dengan pemantauan, tidak boleh berjalan sendiri. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat agar bisa lebih banyak mendapat edukasi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait