Syarat PCR-Antigen Untuk Masuk Mal Beratkan Konsumen, Pakar Skak Mat Mendag Lutfi
Nasional

Kata kunci 'antigen' hingga kini menjadi trending topik di lini masa Twitter. Netizen ikut menyoroti kebijakan persyaratan masuk mal yang dianggap memberatkan.

WowKeren - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi belum lama ini menyebutkan sejumlah persyaratan masuk mal di masa PPKM. Selain melampirkan sertifikat vaksin, masyarakat juga bisa melampirkan hasil tes negatif PCR atau swab antigen. Bila keberatan, masyarakat diminta untuk tidak ke mal melainkan ke pasar.

Kebijakan ini sontak disoroti oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Segala persyaratan itu dianggap sangat memberatkan masyarakat. Hal ini diungkap oleh Koordinator Hukum dan Pengaduan YLKI, Sularsih.

"Terkait dengan antigen dan PCR ini kan melihat bahwa itu memang sangat memberatkan konsumen," ungkap Sularsih kepada merdeka.com pada Rabu (11/8). "Bisa tidak menjamin bahwa PCR dan antigen waktunya kapan dilakukan? Berlaku berapa lama itu tidak menjamin dan ada biaya."

Menurut Sularsih, masyarakat saat ini sudah lelah dengan keadaan pandemi. Terlebih secara ekonomi, masyarakat juga butuh makan. Karena itu, Sularsih meminta agar pemerintah menggalakkan vaksinasi lebih dahulu.

"Kalau untuk mal, kalau PCR antigen kayaknya kurang. Tetapi kembali lagi kepada kesadaran masyarakatnya. Dasarnya itu adalah kesadaran dari masyarakatnya," lanjut Sularsih. "Kalau untuk vaksin itu adalah bagaimana cara menekan kepada masyarakat untuk menekan vaksin ini untuk dirinya sendiri. Kayak kita pakai helm. Cuma kalau pakai helm ugal-ugalan juga akan jatuh. (Jadi) kita sangat mendukung sekali."


Di sisi lain, kata kunci "antigen" hingga kini menjadi trending topik di lini masa Twitter. Mereka ikut menyoroti kebijakan persyaratan masuk mal yang dianggap memberatkan ini.

"Masuk mall selain pakai kartu vaksin harus pake pcr / antigen?? SINTING! Mening dirumah ajaaa!," cuit akun @ria***k_. "Semakin absurd kebijakan, arah kebijakan seperti labirin yg tidak berujung, banyak komando, banyak komandan. Bgmn kalau sekalian aja : keluar rumah hrs test pcr / antigen dulu ? Biar full absurd," balas akun @herry***dianto. "Mau masuk mall kudu pcr/antigen. pulang dari mall ngga sekalian karantina 14 hari pak?," tambah akun @sherl***trix.

Senada dengan netizen, pakar epidemiologi Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) juga ikut memberikan pendapatnya. Pandu justru mempertanyakan maksud dan tujuan Mendag menjadikan PCR-antigen sebagai syarat masuk mal.

"Itu artinya menteri perdagangan mau berdagang tes PCR dan antigen. Iya kan mungkin dia dapat pesan atau dia punya bisnis di testing," ungkap Pandu kepada detikcom belum lama ini. "Artinya enggak perlu aja. Vaksin saja masih belum tentu bisa kok, kan masih banyak penduduk yang belum divaksinasi kan makanya di mal-mal dikasih tempat untuk yang belum divaksinasi bisa divaksinasi, di situ."

Hal ini juga diamini oleh pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. Untuk saat ini, pemerintah malah seharusnya fokus dalam jumlah testing Covid-19.

(wk/diah)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru