Indonesia menyabet kemenangan di Piala Thomas setelah 19 tahun. Namun Bendera Merah Putih diketahui gagal dikibarkan di Piala Thomas karena sanksi dari WADA.
- Elvariza Opita
- Senin, 18 Oktober 2021 - 13:46 WIB
WowKeren - Indonesia mencetak prestasi dengan berhasil menyabet kemenangan di Thomas Cup. Jelas kemenangan ini disambut gegap gempita masyarakat luas, meski diiringi dengan kritikan pedas terhadap pemerintah lantaran tidak ada Bendera Merah Putih yang berkibar di podium kemenangan.
Hal ini tak lepas dari Indonesia yang disanksi oleh Badan Antidoping Dunia (WADA). Dan kekinian, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) sebagai sasaran kritikan masyarakat Tanah Air meminta maaf atas insiden yang ada.
LADI sebagai penanggungjawab persoalan ini meminta maaf atas insiden yang terjadi. Mereka mengaku bersalah sampai membuat Bendera Merah Putih tak bisa berkibar di Thomas Cup sedangkan Indonesia meraih kemenangan di ajang tersebut.
"Izinkan kami dari pengurus LADI memohon maaf kepada Presiden Republik Indonesia," tutur Sekretaris Jenderal LADI, Dessy Rosmelita, dalam konferensi pers virtualnya pada Senin (18/10). "Juga seluruh masyarakat Indonesia."
Sedangkan Menpora Amali juga meminta maaf atas gagal berkibarnya Bendera Merah Putih di podium kemenangan Thomas Cup. Sedangkan sebagai gantinya justru bendera PBSI-lah yang berkibar.
"Saya kira saya juga mohon maaf. Saya meminta maaf karena kita semua jadi tidak enak," kata Amali dalam sesi tanya jawabnya.
"Seharusnya kita menikmati kembali juara Piala Thomas," imbuh menteri asal Gorontalo tersebut. "Kenikmatan itu berkurang karena (Bendera) Merah Putih tak bisa dikibarkan."
Amali pun menegaskan pihaknya akan segera menyelesaikan masalah yang ada, termasuk dengan membentuk satuan tugas khusus agar sanksi WADA terhadap Indonesia bisa segera dicabut. "Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kita akan serius menangani ini (sanksi WADA)," pungkasnya.
Indonesia diketahui memenangkan Thomas Cup 2020, gelar yang telah dinanti selama 19 tahun lamanya. Namun kenikmatan atas prestasi gemerlap ini berkurang lantaran Sang Saka tidak bisa dikibarkan imbas sanksi dari WADA karena Indonesia gagal memenuhi kecukupan sampel pemeriksaan doping.
(wk/elva)
