Waspadai Gelombang Ketiga COVID-19, Kemenkes Siap Ambil Langkah Ini
AP Photo/Achmad Ibrahim
Nasional

Kementerian Kesehatan mengaku siap dalam menghadapi potensi gelombang ketiga yang diprediksi sejumlah pakar terjadi pada akhir tahun, namun tetap mementingkan tindak pencegahan.

WowKeren - Sejumlah pakar memprediksi potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia pada akhir tahun 2021. Kementerian Kesehatan lantas mengaku siap dalam menghadapi potensi gelombang ketiga tersebut, namun tetap mementingkan tindak pencegahan.

"Insya Allah (siap). Tapi yang penting mencegah supaya kondisi yang baik seperti saat ini tetap terus bisa dipertahankan ya," tutur Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, kepada CNN Indonesia pada Senin (18/10). "Namun kita menyiapkan diri kita ya untuk kita menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus."

Menurut Nadia, pemerintah akan berbekal strategi pola pengendalian COVID-19 dari gelombang kedua yang terjadi pada Juni-Agustus 2021 lalu. Sejumlah persiapan pun telah dilakukan, termasuk pengoptimalan regulasi dan fasilitas dalam hal tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit, alat kesehatan yang meliputi bahan medis habis pakai (BMHP), obat-obatan, dan juga oksigen. Mengingat hal ini sempat menjadi masalah pada Juni-Agustus kala gelombang kedua terjadi.

"Belajar dari gelombang di bulan Juli, tentunya terkait kesiapan kebutuhan sarana juga sudah ditambah, termasuk seperti penambahan oksigen generator di rumah sakit, tabung oksigen, ventilator, serta obat-obatan COVID-19," papar Nadia.


Meski telah menyiapkan langkah-langkah pengendalian, Nadia berharap masyarakat dan pemerintah dapat bekolaborasi untuk mencegah potensi gelombang ketiga COVID-19 tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, pemerintah disebutnya akan terus memaksimalkan testing dan tracing yang masif. Program vaksinasi COVID-19 juga dipercepat untuk segera melindungi masyarakat Indonesia dari virus corona.

Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan bahwa pemerintah memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu mode screening di fasilitas publik. "Dari hulu ini terus kita siapkan yang termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi, termasuk penguatan testing dan juga tracing," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa gelombang yang diprediksi oleh banyak ahli akan terjadi usai libur panjang akhir tahun bisa saja dihindari. Bahkan Zubairi juga menyebut apabila bisa melewati gelombang ketiga COVID-19, maka Indonesia bisa melewati pandemi dan menjadi endemi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait