Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menjelaskan bahwa para pelancong dibebaskan dari kewajiban karantina selama mereka datang via jalur udara, telah divaksinasi penuh, dan membawa hasil negatif tes COVID-19.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 22 Oktober 2021 - 14:30 WIB
WowKeren - Pelancong dari 46 negara yang telah divaksinasi akan dibebaskan dari kewajiban karantina COVID-19 saat masuk ke Thailand mulai bulan depan. Thailand siap untuk memperkenalkan pengaturan perjalanan bebas karantina baru pada 1 November di tengah upaya menghidupkan kembali industri pariwisatanya.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menjelaskan bahwa para pelancong dibebaskan dari kewajiban karantina selama mereka datang via jalur udara, telah divaksinasi penuh, dan membawa hasil negatif tes COVID-19. PM Prayuth menyatakan bahwa keputusan tersebut diperlukan untuk mempercepat pembukaan pariwisata Thailand.
"Kalau kita menunggu sampai semuanya siap, kita akan terlambat. Selain itu, wisatawan bisa memilih untuk pergi ke tempat lain," tutur PM Prayuth dalam unggahannya di Facebook, Kamis (21/10).
Meski demikian, PM Prayuth menambahkan bahwa ia sadar percepatan pembukaan pariwisata itu membawa risiko infeksi virus lokal. Thailand disebutnya sudah lebih siap menghadapi risiko tersebut.
"Tapi ini adalah risiko yang harus kita ambil. Saya pikir, seperti negara lain, Thailand sekarang lebih siap menghadapi risiko. Dan kita perlu belajar untuk menghadapinya," lanjutnya.
Di saat yang bersamaan, Kementerian Kesehatan Thailand disebut akan mempercepat vaksinasi COVID-19 lokal. PM Prayuth pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi langkah-langkah kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Saya harap kita bisa mendengar kabar baik dari libur panjang mendatang," pungkasnya.
Usai PM Prayuth menyampaikan pengumuman tersebut, Kementerian Luar Negeri Thailand mengungkapkan daftar 46 negara yang bisa masuk tanpa karantina. Sayangnya, Indonesia masih belum masuk dalam daftar 46 negara yang bisa memasuki Thailand tanpa karantina.
Melansir Bangkok Post, 46 negara tersebut antara lain Australia, Austria, Bahrain, Belgia, Bhutan, Brunei Darussalam, Bulgaria, Cambodia, Canada, Chili, Tiongkok, dan Siprus. Lalu ada Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, serta Latvia.
Kemudian ada Lithuania, Malaysia, Malta, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Slovenia, dan Korea Selatan. Ada pula Spanyol, Swedia, Swiss, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, serta Hong Kong.
(wk/Bert)
