Presiden AS Joe Biden Sebut Ada Kemungkinan Rusia Akan Invasi Ukraina Pada Februari
Dunia

Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga telah meminta dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertemu dan membahas ancaman Rusia terhadap Ukraina.

WowKeren - Ketegangan Rusia dan Ukraina kini semakin memanas. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden lantas berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Kamis (28/1) sore waktu setempat terkait isu tersebut.

Pihak Gedung Putih mengungkapkan bahwa dalam perbincangan tersebut, Biden sempat memperingatkan Zelenskiy bahwa ada "kemungkinan nyata" Rusia mengambil tindakan militer terhadap Ukraina pada bulan Februari 2022 mendatang. Gedung Putih mengatakan bahwa komentar Biden kepada Zelenskyy tersebut memperkuat kekhawatiran yang telah dibuat oleh pejabat pemerintah selama beberapa waktu.

"Presiden Biden mengatakan bahwa ada kemungkinan nyata Rusia dapat menyerang Ukraina pada Februari," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Emily Horne. "Dia telah mengatakan ini secara terbuka dan kami telah memperingatkan tentang ini selama berbulan-bulan."

Sementara itu, Zelenskiy mengatakan bahwa dia dan Biden membahas upaya diplomatik baru-baru ini untuk menghindari invasi Rusia. Presiden Ukraina tersebut berterima kasih kepada mitranya dari Amerika atas bantuan militer AS yang berkelanjutan.


AS sendiri telah meminta dewan keamanan PBB untuk bertemu dan membahas ancaman Rusia terhadap Ukraina. "Anggota dewan keamanan harus benar-benar memeriksa fakta dan mempertimbangkan apa yang dipertaruhkan untuk Ukraina, untuk Rusia, untuk Eropa, dan untuk kewajiban inti serta prinsip-prinsip tatanan internasional jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut," ujar Linda Thomas-Greenfield selaku Duta Besar AS untuk PBB.

Sebagai informasi, ketegangan Rusia-Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir sejak Moskow dituduh tengah mempersiapkan invasi ke Ukraina dalam waktu dekat. Rusia membantah memiliki rencana seperti itu, dan telah mengajukan serangkaian tuntutan yang dikatakan akan meningkatkan keamanan di Eropa.

Pada Rabu (26/1), AS dan NATO dengan tegas menolak konsesi apa pun pada poin-poin utama Moskow. Mereka menolak untuk secara permanen melarang Ukraina bergabung dengan NATO dan mengatakan pengerahan pasukan dan peralatan militer sekutu di Eropa Timur tidak dapat dinegosiasikan.

AS memang menguraikan area di mana beberapa kekhawatiran Rusia mungkin ditangani, sehingga kemungkinan bisa menawarkan jalan menuju de-eskalasi. Namun Washington juga memperingatkan Moskow tentang sanksi yang menanti jika mereka menyerang Ukraina.

Semua mata kini tertuju pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya ia yang akan memutuskan bagaimana Rusia akan merespons di tengah kekhawatiran bahwa Eropa dapat kembali terjerumus ke dalam perang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait