Turut Bersiap Hadapi Potensi Serangan Rusia, Wanita-Wanita Ukraina Berlatih Taktik Gerilya
Dunia

Sebagian warga di Kharkiv, Ukraina, rupanya sudah mempersiapkan diri untuk melawan balik jika Rusia jadi melancarkan serangan ke negara mereka. Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina.

WowKeren - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina akhir-akhir ini semakin memanas. Sebagian warga di Kharkiv, Ukraina, rupanya sudah mempersiapkan diri untuk melawan balik jika Rusia jadi melancarkan serangan ke negara mereka.

Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina dan merupakan salah satu pusat industri di negara tersebut. Kota tersebut hanya berjarak 40 kilometer dari perbatasan Ukraina, tempat dimana puluhan ribu tentara Rusia telah berkumpul.

Sebagian penduduk Kharkiv mengatakan mereka siap untuk meninggalkan kehidupan sipil dan bergerilya melawan Rusia yang memiliki salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Mereka berharap banyak orang Ukraina akan melakukan hal yang sama.

"Kota ini harus dilindungi," kata seorang pelatih tenis meja bernama Viktoria Balesina. "Kita perlu melakukan sesuatu, tidak panik dan berlutut. Kami tidak menginginkan ini."

Balesina bergabung dengan kelompok yang terdiri dari sekitar selusin wanita yang bertemu setiap minggu di gedung kantor untuk pengajaran pertahanan komunitas. Ia mengaku ini bukan kehidupan yang diharapkannya di usia 55 tahun, namun Balesina tetap menerimanya. Sejumlah orang di lingkaran sosial Balesina sendiri bersimpati dengan Rusia, namun bukan mereka yang mendorong Balesina untuk bersikap.


"Saya akan melindungi kota bukan untuk orang-orang itu, tetapi untuk wanita yang berlatih bersama saya," ujarnya.

Sementara itu, Svetlana Putilina yang satu kelompok dengan Balesina menunjukkan tekad kuat dan tidak panik sedikit pun. Istri pemuka agama Islam di militer Ukraina tersebut telah mengatur rencana darurat untuk keluarganya dan unitnya.

"Jika memungkinkan dan pemerintah kami memberikan senjata, kami akan mengambilnya dan mempertahankan kota kami," ujar ibu tiga anak tersebut. Apabila pemerintah tidak menyediakan senjata, Putilina setidaknya memiliki salah satu senjata dinas suaminya di rumah, dan dia sekarang tahu cara menggunakannya.

Analis dan pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) menilai perang gerilya yang dilakukan oleh dokter gigi, pelatih, dan ibu rumah tangga untuk mempertahankan kampung halaman mereka dengan 1.000 tempat penampungan bawah tanah akan menjadi mimpi buruk bagi para perencana militer Rusia.

"Rusia ingin menghancurkan pasukan tempur Ukraina. Mereka tidak ingin berada dalam posisi di mana mereka harus menduduki tanah, di mana mereka harus berurusan dengan warga sipil, di mana mereka harus berurusan dengan pemberontakan," tutur James Sherr, seorang analis strategi militer Rusia yang bersaksi di hadapan komite parlemen Inggris pekan lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait