PBB Minta Dunia Tak Lupakan Krisis Afghanistan Selama Perang Rusia-Ukraina
Dunia

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengingatkan Afghanistan juga telah menghadapi ekonomi yang hancur tahun lalu dan ribuan orang telah melarikan diri.

WowKeren - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tengah menyita perhatian dunia saat ini. Namun tentu saja, di luar itu masih ada kondisi kemanusiaan mengerikan yang juga harus diperhatikan.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan pada hari Selasa (15/3) bahwa situasi kemanusiaan yang mengerikan di Afghanistan tidak boleh dilupakan karena perhatian dunia terfokus pada konflik di Ukraina. Selama kunjungan ke ibukota Afghanistan, komisaris tinggi PBB Filippo Grandi mengatakan jika perang di Ukraina dan krisis pengungsi berikutnya memang menjadi perhatian global saat ini.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa masyarakat internasional tidak bisa begitu saja mengabaikan Afghanistan. Sebab, negara ini telah menghadapi ekonomi yang hancur tahun lalu sedangkan ribuan orang telah melarikan diri setelah AS dan pasukan asing lainnya mundur dan Taliban mengambil alih negara itu.

"Saya pikir penting untuk menyampaikan pesan bahwa situasi lain," kata Grandi. "Yang juga membutuhkan perhatian dan sumber daya politik tidak boleh dilupakan atau diabaikan, terutama Afghanistan."


PBB mencatat Afghanistan memiliki sekitar 3,4 juta orang yang mengungsi di dalam negeri dan sekitar 2,6 juta pengungsi di luar negeri. Ribuan orang dievakuasi dari negara itu setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Agustus tahun lalu.

Bagi mereka yang masih ada di Afghanistan harus menghadapi krisis ekonomi mengerikan. Sekitar 23 juta orang mengalami kelaparan akut dan 95 persen populasi tidak makan cukup makanan, menurut PBB. Bahkan masyarakat yang sudah putus asa terhimpit ekonomi rela menjual ginjal mereka agar keluarganya bisa tetap makan.

Saat ini, sektor perbankan di Afghanistan sebagian besar telah dibekukan akibat sanksi yang didukung Amerika Serikat. Hal itu diperburuk dengan bantuan pembangunan yang menjadi tulang punggung keuangan pemerintah kini telah terputus.

Grandi mengatakan dia khawatir antusiasme awal dari masyarakat internasional pada konferensi donor sebelumnya pada bulan September bisa memudar. "Ukraina akan menyedot banyak sumber daya," katanya menjelang konferensi donor utama yang akan diadakan bulan ini.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait