Proses Evakuasi WNI Di Ukraina Tuntas, 23 Orang Memilih Bertahan Karena Alasan Ini
Nasional

Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ini sudah ada 11 WNI yang berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa dan wilayah Polandia.

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi sembilan orang WNI yang sempat terjebak di tempat persembunyian di Kota Chernihiv, Ukraina. Dengan dijemputnya sembilan orang tersebut, seluruh proses evakuasi WNI di Ukraina pun telah berhasil dilaksanakan. Total ada 133 WNI yang telah dievakuasi dengan selamat dari Ukraina.

Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ini sudah ada 11 WNI yang berada di KBRI Warsawa dan wilayah Polandia. Dua orang di antaranya merupakan WNI yang dievakuasi dari Kota Dnipro, Ukraina, dan sudah berada di KBRI Warsawa sejak 11 Maret 2022 lalu. Kedua WNI tersebut memang masih belum dipulangkan ke Indonesia karena masih terkonfirmasi positif COVID-19.

Sementara itu, sembilan WNI yang baru dijemput dari Kota Chernihiv kini telah berada di safe house di wilayah Polandia. Sejak 14 Maret 2022, sembilan WNI tersebut berlindung di sebuah pabrik plastik yang ada di Kota Chernihiv.

"Setelah kita melakukan pemeriksaan kesehatan, rencananya tanggal 20 Maret 2022 akan diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat komersil dan 21 Maret akan tiba di Indonesia," papar Judha dalam jumpa pers.

Menurut Judha, seluruh proses evakuasi WNI memang sudah terlaksana. Meski demikian, masih ada 23 WNI yang bertahan di Ukraina rata-rata karena alasan keluarga.


Selain itu, ada sembilan staf esensial KBRI yang kini berada di Lviv. Judha menjelaskan bahwa staf KBRI tersebut akan tetap menjalin komunikasi dan memantau kondisi WNI yang memilih untuk tetap bertahan di Ukraina.

Di sisi lain, salah satu WNI yang baru saja dijemput dari Kota Chernihiv membagikan pengalaman mencekam yang ia rasakan. Ia dan delapan rekannya harus menunggu selama sekitar tiga minggu untuk bisa dijemput dari Chernihiv.

Pria bernama Iskandar tersebut mengaku frustasi selama berada di Chernihiv karena serangan Rusia terus berlangsung. Pabrik plastik tempat mereka bekerja sekaligus tempat persembunyian mereka pun disebutnya telah dibom.

"Siang - malam tak berhenti-henti (bombardir). Kami merasa sudah dekat dengan maut," ujar Iskandar.

Oleh sebab itu, Iskandar merasa bersyukur karena sudah bisa lolos dari maut. Ia pun memberikan apresiasi kepada pemerintah yang kerap memberikan dukungan moril selama mereka bertahan di Chernihiv hingga akhirnya berhasil dievakuasi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru