*/
RI Sebagai Negara Agraris Disebut Tak Diuntungkan Dampak Perubahan Iklim, Jokowi Beri 5 Arahan
Instagram/jokowi
Nasional

Menurut Jokowi, dengan keadaan Indonesia sebagai negara agraris dan kepulauan itu membuat jenis bencana tertentu akibat dampak perubahan iklim meningkat. Maka dari itu, ia menekankan sejumlah hal yang harus dilakukan.

WowKeren - Pada Rabu (30/3) hari ini, Presiden Joko Widodo diketahui menghadiri acara puncak peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-72 dengan tema Peringatan Dini dan Aksi Dini untuk Pengurangan Risiko Multi Bencana Geo-Hidrometeorologi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa sebagai negara agraris dan kepulauan, RI sangat tidak diuntungkan dengan dampak perubahan iklim.

Menurut Jokowi, kondisi tersebut membuat frekuensi intensitas dan durasi bencana geo-hidrometeorologi akan semakin meningkat. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia berhadapan dengan fenomena perubahan iklim yang semakin nyata, di antaranya adalah terjadinya peningkatan suhu udara, suhu muka air laut semakin menghangat, dan terjadi laju kenaikan muka laut yang membahayakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Maka dari itu, Jokowi mengatakan pentingnya daya adaptabilitas tanaman yang bisa saja mengancam ketahanan pangan. Ia pun menekankan sejumlah hal penting kepada seluruh pemangku kepentingan di tengah fenomena perubahan iklim dunia yang kian mengkhawatirkan.

Jokowi pun memberikan lima arahan di antaranya adalah pertama, diminta untuk memperhatikan dengan serius informasi cuaca dan perubahan iklim yang diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).


Selanjutnya, Jokowi meminta jajarannya untuk memformulasikan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat serta menyiapkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat, serta menyiapkan penanganan yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

Kedua, Jokowi meminta jajarannya untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang handal dengan menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika secara cepat dan akurat yang dibutuhkan.

"Manfaatkan AI, big data, teknologi high performance computing dan lakukan dengan inovasi, teknologi rekayasa sosial dan cara kreatif untuk membangun kesadaran, ketangguhan, partisipasi masyarakat," ujar Jokowi.

Ketiga, Jokowi meminta untuk melakukan sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan. Ia ingin jajarannya melakukan edukasi, literasi dan advokasi berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar masyarakat mampu merespons dengan cepat potensi risiko bencana.

"Petani dan nelayan sebagai kelompok rentan dalam dampak perubahan iklim harus kita berikan pemahaman, kita tingkatkan pengetahuannya agar memiliki kemampuan adaptasi pada perubahan iklim," papar Jokowi.

Terakhir, Jokowi meminta untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, serta menghimpun ketangguhan dengan berbagai pihak. Seperti swasta dan sosial, serta berbagai elemen bangsa dalam adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru