Kasus Kematian Akibat COVID Naik 54 Persen Dalam Seminggu
Unsplash/Mufid Majnun
Nasional

Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan selama seminggu ke belakang. Tak main-main, persentase kasus kematian akibat COVID-19 naik 54 persen dari seminggu sebelumnya.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Indonesia masih mengalami kenaikan yang signifikan. Termasuk jumlah kasus kematian akibat COVID-19. Terbaru, jumlah orang yang meninggal akibat COVID di Indonesia meningkat selama sepekan terakhir, 54,68 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya.

Melansir CNNIndonesia.com, menurut data dari laporan harian pemerintah, jumlah kumulatif kasus kematian akibat COVID dalam sepekan mencapai 64 kasus selama periode 20-26 Juli. Sementara untuk periode 27 Juli hingga 2 Agustus, tercatat ankga kematian meningkat menjadi 99 kasus.

Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 juga mengalami kenaikan meski tak signifikan. Kenaikan kasus tercatat hanya ada peningkatan 6,5 persen dalam sepekan.

Selama periode 20-26 Juli, jumlah kumulatif kasus COVID-19 dalam sepekan tercatat ada sebanyak 35.442 kasus. Sementara pada periode 27 Juli-2 Agustus kasus mingguan meningkat menjadi 37.748 kasus.


Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia pun memaksa pemerintah untuk kembali memperketat penerapan protokol kesehatan yang sempat melonggar. PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pun juga terus diberlakukan di berbagai wilayah di Indonesia untuk mencegah penyebarluasan COVID-19.

Sebelumnya, pada 13 Juli 2022, satgas COVID-19 mengungkap persentase kasus positif atau positivity rate mingguan mencapai 5,12 persen. Persentase itu disebut telah melampaui ambang batas aman yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya.

Masuknya sejumlah subvarian Omicron disebut jadi salah satu pemicu kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Seperti diketahui, sejumlah subvarian COVID-19 Omicron telah masuk ke Indonesia. Mulai dari BA.4 dan BA.5, hingga BA.2.75.

Subvarian Omicron BA.2.75 jadi yang terbaru masuk ke Indonesia. Kasus BA.2.75 pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Minggu (17/7) lalu, yang menginfeksi 3 orang di Jakarta dan Bali.

Sementara sebelumnya juga telah pihak Kementerian Kesehatan juga telah mewanti-wanti ancaman kehadiran Omicron BA.2.75 tersebut di Tanah Air. Pasalnya, subvarian Omicron BA.2.75 yang merupakan turunan BA.2 memiliki potensi bahaya seperti varian Delta yang sempat membuat Indonesia terpuruk

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru