Kenali Apa Itu Childfree Dan Dampaknya Untuk Masa Depan
Pexels/Emma Bauso
SerbaSerbi

Childfree tengah ramai dipilih sebagai jalan hidup pasangan muda pasca menikah. Kenali apa itu pengertian childfree serta dampak baik buruknya untuk masa depan.

WowKeren - Istilah childfree mungkin masih terdengar asing di kalangan masyarakat awam. Namun, childfree kini kian populer di tengah pasangan muda. Istilah childfree dipakai untuk seseorang atau pasangan yang enggan memiliki anak pasca menikah.

Keputusan childfree dibuat atas kesadaran dan kesepakatan kedua belah pihak. Di Indonesia sendiri, keputusan childfree acap kali dipandang tabu karena dinilai mendobrak budaya serta agama. Meskipun demikian, keputusan childfree banyak dianut oleh sebagian pasangan.

Ada beragam alasan pasangan memilih childfree. Kebanyakan mereka yang memilih childfree dipengaruhi karena masalah psikologis, mental maupun keinginan untuk membangun karier yang lebih gemilang. Keputusan childfree umumnya tak didasari karena ketidaksuburan atau masalah kesehatan mereka.

Pasangan yang memilih childfree bukan berarti tak menyukai anak-anak. Mereka hanya tak ingin memiliki keturunan dari darah daging mereka sendiri. Bukan tak mungkin, pasangan childfree begitu menyayangi keponakan atau anak rekan mereka. Hal itu dibenarkan oleh Psikoterapis Zoe Krupka.


"Bukan berarti (perempuan) menutup diri dari kemungkinan menjadi orang tua bersama atau orang tua tiri atau bibi atau membantu teman atau saudara mereka merawat anak-anak mereka. Mereka membuat keputusan secara sadar. Tidak berdasarkan ketidaksuburan atau peluang atau keadaan di luar kendali mereka," kata Zoe.

Di sisi lain, memiliki banyak anak kerap dipandang sebagai beban negara. Tak jarang, keputusan childfree dipilih sebagai upaya nyata untuk memperbaiki lingkungan dan kondisi Bumi. Namun, Diana Ivanova seorang peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia di Trondheim memiliki pandangan beda terkait pemikiran tersebut.

Menurut Diana, kerusakan lingkungan disebabkan lantaran gaya hidup dan kebiasaan konsumsi masyarakat yang buruk. "Kita semua suka menyalahkan orang lain, pemerintah atau bisnis. Jika kita mengubah kebiasaan konsumsi kita, ini akan berdampak drastis pada jejak lingkungan kita juga," kata Diana.

Keputusan childfree bahkan disebut tak sepenuhnya memberi dampak positif untuk masa depan. Beberapa risiko yang mungkin muncul terkait meningkatnya keinginan childfree disampaikan oleh beberapa ahli berikut.

(wk/Sisi)

1. Meningkatnya Risiko Kanker Payudara


Meningkatnya Risiko Kanker Payudara
Pexels/Anna Tarazevich

Menurut penelitian Johnson Memorial Health, keputusan childfree malah meningkatkan risiko munculnya kanker payudara bagi wanita. Pasalnya, kehamilan disebut mampu melindungi dan meningkatkan kualitas payudara. Johnson Memorial Health meneliti kanker payudara lebih berisiko menyerang wanita tanpa anak ketimbang mereka yang sudah memiliki buah hati.

"Perubahan yang dialami tubuh selama kehamilan melindungi payudara. Saat seorang wanita hamil, paparannya terhadap hormon tertentu yang berhubungan dengan kanker juga berkurang. Sederhananya, Anda berada pada risiko kanker payudara yang lebih tinggi jika Anda tidak memiliki anak," bunyi penelitian Johnson Memorial Health.

2. Menurunkan Motivasi Hidup


Menurunkan Motivasi Hidup
Pexels/cottonbro

Meski awalnya begitu antusias dengan childfree, namun beberapa pasangan yang memilih keputusan tersebut perlahan kehilangan motivasi hidup. Pasangan yang memiliki anak cenderung akan terus mempunyai semangat kerja keras demi masa depan indah buah hati mereka. Pemerhati feminisme Samhita Mukhopadhyay menyampaikan pandangan demikian.

"Menjadi childfree juga berarti menanggung risiko kehilangan motivasi masa depan yang lebih baik. Memiliki anak dapat memberi Anda alasan utama setiap hari untuk berjuang demi masa depan yang sehat dan aman. Beberapa orang tua menyambut baik waktu yang mereka punya untuk dihabiskan bersama keluarga," kata Samhita.

3. Risiko Kanker Ovarium/Tumor Rahim


Risiko Kanker Ovarium/Tumor Rahim
Pexels/Tima Miroshnichenko

Tak cuman berisiko picu kanker payudara, The National Cancer Institute meneliti wanita tanpa anak lebih berisiko terserang kanker ovarium atau tumor rahim. Penelitian meninjau kanker ovarium atau sejenisnya lebih sering dialami wanita yang belum pernah merasakan kehamilan.

"Wanita tanpa anak mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Kanker endometrium juga lebih sering terjadi pada wanita tanpa anak. Mungkin juga ada hubungannya dengan tumor rahim," menurut penelitian The National Cancer Institute.

4. Kesepian


Kesepian
Pexels/Sofia Alejandra

Dampak yang paling banyak diperbincangkan adalah risiko kesepian yang akan dialami pasangan childfree di masa tua. Pasalnya, mereka yang telah berusia senja umumnya menggantungkan sisa hidup bersama anak-anak mereka. Hal itu disetujui oleh psikolog Dr. Christie Hartman, PhD, Psychology.

"Banyak banyak wanita dan pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Bagi banyak orang, childfree adalah sesuatu yang mereka pilih secara aktif. Namun, pilihan untuk tidak memiliki anak bukanlah pilihan yang mudah dan dapat disertai dengan perasaan kesepian bagi sebagian orang," menurut Dr. Christie.

Namun, pendapat negatif tentang childfree dibantah oleh Tanya Koropeckyj-Cox seorang profesor sosiologi dari Universitas Florida. Menurut penelitian para ahli dari ilmu sosiologi Universitas Florida, pandangan akan kesepian atau menyesal setelah memilih childfree tak sepenuhnya benar.

"Selama bertahun-tahun kami telah mendengar peringatan bahwa jika Anda tidak memiliki anak, Anda akan menyesalinya nanti. Tetapi kepercayaan tentang tidak memiliki anak yang mengarah ke usia tua yang kesepian sama sekali tidak didukung oleh penelitian kami," papar Tanya.

Sebaliknya, keputusan childfree diteliti mampu meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang. Beberapa keuntungan yang mungkin didapat dari keputusan childfree dijelaskan oleh beberapa ahli berikut.

5. Mengurangi Emisi Karbon


Mengurangi Emisi Karbon
Unsplash/Jasmin Sesslerx

Profesor Psikologi Jennifer Watling Neal masih mempercayai jika berkurangnya populasi penduduk mampu menekan masalah lingkungan yang timbul karena emisi karbon. Jennifer menyebut menurunnya tingkat kelahiran mampu mengatasi krisis lingkungan global.

"Beberapa peneliti berpendapat bahwa salah satu cara terbaik untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan memiliki lebih sedikit anak. Menurunkan tingkat kelahiran merupakan papan penting dalam mengatasi krisis lingkungan global," papar Jennifer.

6. Umur Lebih Panjang


Umur Lebih Panjang
Pexels/Edu Carvalho

American Journal of Human Biology juga meneliti jika wanita tanpa anak mampu memiliki umur lebih panjang. Penelitian ini berkaitan dengan munculnya stres, diabetes, hipertensi dan masalah kesehatan lain di tengah masa kehamilan.

"Wanita yang memiliki anak kehilangan 95 minggu kehidupan ketimbang wanita tanpa anak. Penyebabnya bisa karena stres, diabetes yang berhubungan dengan kehamilan, hipertensi, dan kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan menyusui," jelas American Journal of Human Biology.

7. Kesejahteraan Meningkat


Kesejahteraan Meningkat
Pexels/Pixabay

Childfree juga dipercaya mampu meningkat kesejahteraan hidup seseorang atau pasangan. Bahkan beberapa pasangan menggunakan keuntungan ini sebagai alasan memutuskan childfree. Beberapa orang menganggap mereka tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk anak dan biaya tak terduga di masa depan. American Journal of Human Biology kembali membenarkan hal tersebut.

"Pendidikan dan pendapatan wanita tanpa anak lebih tinggi. Kondisi ini terbukti memiliki hubungan dengan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Misal dibutuhkan lebih dari $230.000 untuk membesarkan seorang anak hingga dewasa, namun dengan tidak membelanjakan uang ini Anda dapat menghasilkan kekayaan dan kesejahteraan yang lebih besar," menurut penelitian American Journal of Human Biology.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait