Melalui cuitan di Twitter pribadinya, Anies menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan tiga hal sebagai berikut.
- Silmi Amalia Fidareni
- Selasa, 08 Januari 2019 - 13:30 WIB
WowKeren - Ramai dibicarakan di media sosial, adanya wacana razia kucing dan anjing di DKI Jakarta mengundang polemik. Protes keras dilayangkan oleh komunitas penyayang binatang soal adanya rencana penangkapan kucing dan anjing di Jakarta.
Akibatnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akhirnya menunda kegiatan razia kucing dan anjing tersebut. Melalui akun Twitter pribdinya, Anies mencuitkan mengenai penundaan razia kucing dan anjing tersebut. Ia juga menginstruksikan beberapa poin terkait hal ini kepada pihak yang bersangkutan.
"Terkait polemik razia kucing, pagi ini saya instruksikan kepada Dinas terkait agar, 1. Tunda kegiatan penangkapan; 2. Ajak bicara organisasi/komunitas pengelolaan binantang; 3. Lakukan kegiatan pengendalian bersama dgn komunitas," tulis Anies. Cuitan ini lantas menuai banyak tanggapan dari para warganet.
Terkait polemik razia kucing, pagi ini saya instruksikan kepada Dinas terkait agar :
1. Tunda kegiatan penangkapan;
2. Ajak bicara organisasi/komunitas pengelolaan binatang;
3. Lakukan kegiatan pengendalian bersama dgn komunitas.
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) 8 Januari 2019
Beberapa mengaku lega atas penundaan kegiatan razia. Sementara itu, beberapa yang lain meminta Anies dan pejabat terkait untuk mempertimbangkan adanya kegiatan razia kucing dan anjing ini.
"Terima kasih Pak ..mau mempertimbangkan usulan kami para pecinta anak bulu..," tulis akun @ac***mi. "Akhirnya.... ciptaan Tuhan harus disayang,kalaupun ada razia,jangan lupa hak hak kucing," sahut akun @fa***th. "Setuju pak. Mengajak kerja sama cat lover dalam pengendalian kucing adalah keputusan yg tepat. Kalau bisa shelter utk hewan ditambah pak. Krn kalau mengandalkan ragunan pasti over load.," tambah akun @Ar**ti2.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) sebelumnya menjelaskan bahwa razia anjing dan kucing ini hanya bagian dari sosialisasi penanganan hewan penular rabies (HPR). "Kegiatan ini diisi dengan hanya memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemahaman tata cara pemeliharaan hewan HPR yang baik. Agar tidak membahayakan lingkungan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP DKI Jakarta Sri Hartati, seperti dilansir dari Detik pada Selasa (8/1).
Kendati demikian, protes keras dilayangkan oleh para pencinta binantang dan pemilik hewan peliharaan. Mereka menganggap adanya razia anjing dan kucing ini sudah berlebihan dan bukan merupakan perlakuan yang tepat terhadap hewan.
(wk/silm)
